Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 15.500 per Dollar AS

Kompas.com - 09/03/2023, 09:53 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot dibuka melemah pada Kamis (9/3/2023). Sentimen global masih menekan pergerakan mata uang Garuda hingga pagi hari ini.

Mengacu data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka terdepresiasi ke level Rp 15.450 per dollar AS. Pada awal perdagangan, depresiasi tersebut sedikit terpangkas, di mana pada pukul 09.35 nilai tukar rupiah melemah 11 poin atau 0,07 persen ke Rp 15.449 per dollar AS.

Koreksi rupiah selaras dengan indeks dollar AS yang masih bergerak cenderung menguat. Data Investing menunjukan, pada awal perdagangan indeks greenbaxk berada pada kisaran 105,65.

Baca juga: IHSG Dibuka Melesat, Kembali Masuki Level 6.800

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah utamanya masih dipicu oleh sentimen sikap hawkish bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Sebagaimana diketahui, Ketua The Fed Jerome Powell kembali memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan yang agresif.

"Powell mengatakan kepada anggota Kongres AS bahwa data ekonomi AS yang cukup baik belakangan ini mengindikasikan angka target suku bunga acuan AS bisa lebih tinggi lagi," tuturnya, kepada Kompas.com, Kamis.

Dengan melihat sentimen tersebut, Ariston memproyeksi nilai tukar rupiah kembali tertekan hari ini. Ia bilang, rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.500, dengan support di kisaran Rp 15.380.

Baca juga: Dibayangi Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Melemah

"Rupiah kemungkinan masih terkena efek Powell, masih berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini," katanya.

Sementara itu, Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, pernyataan Powell tentang pertimbangan kenaikan suku bunga Fed yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya mendorong sentimen risk-off di pasar keuangan negara berkembang. Ini kemudian yanh membuat rupiah tertekan belakangan.

"Pernyataan Powell mengisyaratkan bahwa Fed mungkin lebih agresif karena data AS tetap solid," katanya.

Adapun pelaku pasar disebut masih akan mencermati dan menantikan data tenaga kerja AS periode Februari yang akan dirilis hari Jumat mendatang. Josua memproyeksi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan berada di rentang Rp 15.400-15.475.

Baca juga: Naik Rp 4.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com