Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Beli Produk Kayu dan Kertas Indonesia Senilai 112 Juta Dollar AS

Kompas.com - 13/03/2023, 17:06 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) pembelian produk kayu milik Indonesia ke Inggris dengan total nilai potensi dagang mencapai 112 juta dollar AS.

Penandatanganan MoU dilakukan antara 10 perusahaan Indonesia dengan dua perusahaan Inggris.

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara perusahaan Indonesia dan Inggris senilai 112 juta dollar AS. Produk-produk yang diminati perusahaan Inggris yaitu produk kertas dan produk kayu yang mencakup pintu, kusen pintu dan komponennya, serta pelapis dinding,” ujar Mendag Zulhas dalam siaran resminya, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Hipmi Minta Pengusaha Lokal Dilibatkan dalam Impor Daging Sapi

Menurut Mendag Zulhas, Inggris merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia. “Saya yakin banyak potensi kerja sama perdagangan dan ekonomi kedua negara yang masih bisa dikembangkan. Saya juga senang melihat produk kayu Indonesia terus diminati oleh masyarakat Inggris,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang sudah diolah Kemendag, pada 2022, total nilai perdagangan Indonesia dan Inggris mencapai 2,7 miliar dollar AS atau meningkat sekitar 5 persen dibandingkan tahun 2021.

Tahun 2022, produk kayu merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia ke Inggris dengan nilai mencapai 177,8 juta dollar AS. Inggris menempati urutan ke-6 tujuan ekspor kayu Indonesia ke dunia.

Baca juga: Soal Pakaian Bekas Impor, Kemendag: Mereka Impor lewat Jalur Ilegal


Sementara itu, pada 2022, untuk produk kertas Indonesia ke Inggris sebesar 59,8 juta dollar AS.

“Indonesia dan Inggris telah memiliki kesepakatan FLEGT-VPA. Hal ini membuktikan bahwa kayu Indonesia dipastikan legal dan berkelanjutan. Semoga seluruh upaya kita bermanfaat bagi perekonomian dan masyarakat kedua negara,” pungkas Mendag Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com