Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Naik Tajam, Ekonom: Perlu Waspada, Ada yang Tidak Beres di Ekonomi

Kompas.com - 18/03/2023, 20:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas pada perdagangan Sabtu (18/3/2023) melonjak tajam. Harga emas Antam misalnya, melonjak Rp 25.000 per gram menjadi Rp 1.088.000 per gram.

Sementara harga emas dunia menguat tajam mencapai level tertinggi 11 bulan pada akhir perdagangan Jumat (17/3/2023) dari kerugian di sesi sebelumnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 50,50 dollar AS atau 2,63 persen menjadi ditutup pada 1.973,50 dollar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.980,60 dollar AS dan terendah di 1.922,30 dollar AS.

Baca juga: Harga Emas Dunia Melonjak, Krisis Perbankan Picu Pembelian Aset Aman

Perlu waspada

Namun, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan harga emas yang signifikan ini justru harus diwaspadai.

"Kalau emas naik signifikan perlu waspada ada yang tidak beres di ekonomi," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).

Sebab menurutnya, semakin tinggi harga emas maka kemungkinan terjadi krisis akan semakin tinggi.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 25.000 Per Gram

Kondisi ini pernah terjadi saat krisis pandemi Covid-19 dimana harga emas naik signifikan dari Rp 762.000 per gram di akhir 2019 menjadi Rp 972.000 di April 2020.

Bhima menjelaskan, lonjakan harga emas saat ini terjadi akibat adanya kepanikan massal investor di seluruh dunia karena krisis perbankan yang menjalar dari Silicon Valley Bank (SVB) ke Credit Suisse.

"Situasi di AS dan Eropa sangat mempengaruhi sentimen investasi terhadap aset berisiko seperti saham dan aset digital," jelasnya.

Baca juga: Emas Diprediksi Bakal Jadi Pilihan Investasi 2023

Emas dianggap instrumen aman

Dia melanjutkan, ekspektasi investor terhadap risiko jangka menengah cukup tinggi sehingga para investor mengalihkan asetnya ke investasi yang aman.

"Emas dianggap sebagai instrumen yang aman dan indikator terbaik untuk menilai kondisi ekonomi. Semakin tinggi harga emas berarti kemungkinan krisis akan semakin tinggi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com