Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 27 Persen, Astra International Raup Laba Bersih Rp 8,72 Triliun pada Kuartal I 2023

Kompas.com - 19/04/2023, 17:09 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk melanjutkan tren kinerja keuangan positif hingga kuartal pertama 2023. Hal ini terefleksikan dari laba bersih perusahaan yang tumbuh pesat.

Melansir dokumen keuangan perusahaan, emiten dengan kode saham ASII itu membukukan laba bersih sebesar Rp 8,72 triliun hingga akhir Maret 2023. Realisasi itu tumbuh 27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan laba bersih itu selaras dengan pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh menjadi Rp 82,98 triliun. Beban pokok pendapatan perusahaan turut terkerek menjadi Rp 65,26 triliun. Dengan demikian, perusahaan membukukan laba bruto sebesar Rp 17,71 triliun, tumbuh 12,55 persen secara tahunan.

Baca juga: Laba Bersih BNI Tumbuh 31,8 Persen Jadi Rp 5,2 Triliun di Kuartal I-2023

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kinerja perseroan pada kuartal pertama tahun ini didukung oleh hampir seluruh divisi bisnis. Dengan kinerja positif yang dicatatkan, perusahaan optimis menghadapi sisa tahun 2023 yang masih diwarnai ketidakpastian.

"Kami optimistis tetapi tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia. Kami berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut," tutur dia, dalam keterangan resmi, Rabu (19/4/2023).

Jika dilihat berdasarkan divisi bisnis, lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi menjadi penyumbang utama laba bersih Astra. Tercatat, lini bisnis tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun, meningkat 27 persen secara tahunan.

Kemudian, lini bisnis otomotif menyumbangkan laba bersih sebesar Rp 3 triliun, tumbuh 36 persen secara tahunan. Di posisi ketiga, terdapat lini bisnis jasa keuangan dengan kontribusi laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun, tumbuh 26 persen.

"Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi meningkat terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara yang semuanya diuntungkan oleh harga batu bara yang cukup baik," ucap Djony.

Baca juga: Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 12,6 Triliun pada Kuartal I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com