Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Ghofur
Direktur Utama LAZNAS PPPA Daarul Qur'an

Direktur Utama LAZNAS PPPA Daarul Qur'an; Sekretaris Jenderal Forum Wakaf Produktif (FWP); Ketua KA FOSSEI Bidang Economic & Social Development; Assesor Nadzir Wakaf Badan Wakaf Indonesia; Dosen STMIK Antar Bangsa dan Assosiate Trainer Institut Fundraising Indonesia.

Zakat Instrumen Penting Pengurangan Angka Kemiskinan 2024

Kompas.com - 21/04/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hanya dari dua variabel penelitian di atas cukup menguatkan nilai strategis zakat yang tidak hanya bersifat konsumtif semata, tapi dapat berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan.

Pengelolaan dari BAZ maupun LAZ di semua tingkatan dari pusat hingga daerah sangat berkorelasi dalam membantu upaya penurunan angka kemiskinan pemerintah.

Mitra strategis pemerintah

Pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 memiliki target penurunan angka kemiskinan ke level 7 persen target angka kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen pada akhir 2024.

Sementara menurut data BPS angka kemiskinan pada 2022 masih di angka 9,5 persen kemiskinan ekstrem pada 2023 di angka 2,04 persen.

Dengan waktu yang tersisa kurang dari satu tahun, diperlukan lompatan besar untuk bisa mencapai target tersebut. Bukan hanya lompatan besar tapi juga mengandeng sebanyak mungkin stakeholder baik dari seluruh unsur pemerintahan dari pusat hingga daerah dan sektor swasta serta NGO.

Maka di sini peran zakat yang dikelola oleh BAZ maupun LAZ bisa menjadi instrumen penting bagi pemerintah sebagai mitra strategis dalam membantu upaya penurunan angka kemiskinan di Indonesia.

Guna mencapai target penurunan kemiskinan, Pemerintah perlu membuat gugus tugas bersama yang terdiri dari unsur pemerintah, swasta maupun NGO.

BAZ dan LAZ bisa bergabung di dalamnya dengan dukungan pemerintah memaksimalkan pengelolaan dan pendayagunaan zakat dengan objektif utama penurunan angka kemiskinan.

Sebagaimana target penurunan stunting yang dikomandoi oleh BKKBN, misalnya, target ambisius untuk menekan angka kemiskinan perlu dibuatkan satu pola kerjasama yang terpusat dengan melibatkan semua elemen.

Insya Allah kerjasama yang selama ini terjalin untuk menguatkan gerakan zakat antara pemerintah dengan BAZ dan LAZ bisa semakin dikuatkan lewat penggarapan potensi zakat Indonesia yang belum maksimal bisa lebih baik dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com