Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

"One Policy Five Generations": Saatnya Multi-Generasi Berkolaborasi

Kompas.com - 27/04/2023, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAAT ini kita berada pada era di mana terdapat adagium "One Policy Five Generations" saat generasi Pre Boomer (maturist), Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z idealnya bersatu dan berkolaborasi dalam ekosistem untuk menghasilkan produk terbaik sesuai visi misi dan kebijakan institusi.

Sebagaimana dilansir Time Magazine, 24 Januari 2023, dalam laporan berjudul What to Know When Five Generations Share an Office (Daniel Lee S. Mitra Kalita), mengelompokan generasi sebagai berikut:

Generasi Z lahir antara tahun 2001-2020, Milenial lahir antara tahun 1981-2000, Generasi X lahir antara tahun 1965 -1980, Baby Boomers lahir antara tahun 1946 -1964, Generasi Silent atau yang kita kenal dengan Pre Baby Boomers atau maturis, lahir antara tahun 1925 -1945.

Laporan Time menyebut bahwa seringkali muncul stigma negatif, di mana Boomer menolak perubahan, dan Generasi Z terpaku pada ponsel mereka. Namun para ahli mengatakan mereka tidak harus demikian meskipun bukanlah perkara yang mudah untuk mengatasinya.

Masih menurut Time, survei LinkedIn baru-baru ini menemukan 72 persen Generasi Z dan 66 persen generasi milenial mempertimbangkan perubahan karier dalam 12 bulan ke depan.

Survei EY lainnya, menemukan hampir sepertiga responden Gen X yang berniat untuk berhenti dari pekerjaannya mengatakan, bahwa opsi hybrid atau bekerja dari rumah akan mengubah pikiran mereka itu.

Kolaborasi

Prinsipnya menjaga dan menciptakan kolaborasi dan saling memahami antargenerasi, menjadi kunci budaya kerja yang harmonis.

Masing-masing kelompok dapat bekerja berdasarkan preferensi cara dan komunikasi yang bervariasi. Namun tetap dalam satu kebijakan yang sama, sesuai visi misi institusi.

Bekerja dengan One Policy Five Generations, juga berdampak bahwa kebijakan yang ditetapkan akan memiliki visi dan misi ke depan. Sehingga kebijakan apapun yang diambil saat ini, bermanfaat untuk masa depan dan anak cucu kita.

Generasi yang mulai beranjak tua adalah sumber inspirasi dan wisdom dan generasi berikutnya adalah sumber energi, kreativitas, inovasi dan nalar digital.

Landasan visioner, asas, nilai-nilai kemanusian, sosial dan budaya, dan kontek helicopter view, bisa lahir dari kematangan dan pengalaman panjang generasi senior.

Perjalanan hidup lintas generasi, tempaan keras, dan tantangan masa lalu menjadi nilai tambah. Oleh karena itu, jangan heran jika ada adagium klasik: "Pengalaman adalah guru terbaik."

Namun harus disadari, konsep One Policy Five Generations juga mengharuskan generasi Pre dan Baby Boomers untuk memahami karakter dan pola pikir terutama generasi Y, Z.

Mereka sangat energik, lebih suka daring, praktis, pola pikir algoritmik, dan terkadang “selfies”, tetapi ide-ide barunya seringkali amat cemerlang, bahkan di luar nalar.

Oleh karena itu, jangan mudah tersinggung jika perilaku mereka kadang di luar tata krama yang kita pikirkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com