Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delta Dunia Makmur Raih Kontrak Baru Rp 598,7 Miliar untuk Pengolahan Limbah dan Tambang Batu Bara

Kompas.com - 28/04/2023, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk di Australia, BUMA Australia Pty Ltd, memperoleh kontrak baru dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan jasa pengelolaan limbah dan penambangan batu bara di tambang Saraji di Queensland tengah, Australia.

Kontrak dari BMA tersebut bernilai 60 juta dollar Australia atau setara dengan Rp598,7 miliar berlaku untuk jangka waktu kontrak lebih dari 18 bulan dengan rata-rata produksi tahunan yang diperkirakan sekitar 7 mbcm p.a.

BUMA Australia akan menambang lokasi penambangan baru (pit) yang akan dibuka di Tambang Saraji oleh BMA. Tambang Saraji pertama kali dikembangkan pada 1974 dan merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia dengan cadangan batu bara yang dapat diperoleh kembali. Kontrak tersebut juga mencakup opsi perpanjangan tambahan selama 18 bulan.

“Perluasan kemitraan kami dengan BMA melalui kontrak baru ini, akan menyediakan layanan pertambangan di tambang Saraji. Sebagai perusahaan, kami memprioritaskan kepentingan pelanggan kami, yang kami yakini menjadi dasar hubungan jangka panjang kami dengan mitra-mitra terkemuka kami,” kata Ronald Sutardja, Presiden Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk.

Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia Makmur Raih Kontrak Baru Senilai Rp 3,2 Triliun

Ronald menambahkan, sebagai salah satu pemain di industri pertambangan, BUMA terus berkomitmen dalam mempromosikan dan mematuhi praktik pertambangan yang baik. Hal inilah yang memperkuat hubungan BUMA dengan pelanggan-pelanggan, termasuk peluang-peluang kontrak baru.

“Kontrak ini menjadi bukti komitmen Delta Dunia dalam memperluas portofolio dan meningkatkan kegiatan pertambangan batu bara metalurgi kami. Kami bangga dapat memperkuat posisi kami dan memberikan kontribusi bagi kesuksesan klien, serta mendorong pertumbuhan bisnis kami,” lanjut Ronald.

Pada tahun 2022, Perseroan telah berhasil memperluas diversifikasi portofolio melalui ekspansi kegiatan operasional penambangan batu bara metalurgi (metallurgical coal), yang menyumbang 13 persen dari pendapatan Perseroan, sedangkan 87 persen sisanya berasal dari operasi penambangan batu bara berjenis termal (thermal coal).

Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia Makmur Lunasi Pinjaman Rp 8 Triliun


Ke depannya, Perseroan akan terus berdedikasi untuk lebih meningkatkan diversifikasi bisnis dengan berfokus pada peningkatan kegiatan rehabilitasi lokasi tambang dan pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada thermal coal sehingga pendapatan grup (group revenue) dari thermal coal menjadi kurang dari 50 persen pada tahun 2028.

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan dedikasi Perseroan dalam menjalankan komitmen pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, serta tata kelola yang kuat. Perseroan juga berkomitmen dalam menjalankan upaya keberlanjutan secara konsisten dengan berpedoman pada prinsip Environment, Social and Government (ESG) yang solid.

Saat ini, BUMA Australia menyediakan layanan awal penambangan dalam kegiatan tambang terbuka (pre-strip) dan penambangan batu bara di tiga tambang BMA di Queensland yakni Blackwater, Goonyella Riverside, dan Saraji. Selain itu, BUMA Australia menyediakan jasa penambangan batu bara di Broadmeadow East dan Burton Mines yang dimiliki oleh perusahaan Bowen Coking Coal.

"Kontrak baru ini menegaskan kepercayaan pelanggan kami dan diharakan memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis mereka. Tim BUMA Australia juga memastikan akan memberikan layanan pertambangan yang aman, efisien, dan konsisten untuk proyek tambang batu bara BMA,” kata Colin Gilligan, CEO BUMA Australia.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022, Perseroan mencatatkan pendapatan (revenue) sebesar 1.554 miliar dollar AS, dan laba bersih (net profit) sebesar 29 juta dollar AS. Sementara itu, Overburden removal mencapai 547 mbcm pada tahun 2022, meningkat 68 persen dari tahun ke tahun.

Adapun produksi batu bara (coal production) juga meningkat menjadi 87 juta ton pada tahun 2022, meningkat 61 persen year-on-year. Perseroan juga secara aktif mengelola posisi utang (debt position), mengurangi hutang bersih (net debt) menjadi EBITDA dari 3x di tahun 2021 menjadi 2x di tahun 2022, dengan sekitar 60 persen dari hutang tersebut akan jatuh tempo di tahun 2026 atau sesudahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com