Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hotel Meruorah, Pelabuhan Tua yang "Naik Kelas" Jadi Venue Utama KTT ASEAN

Kompas.com - 13/05/2023, 21:13 WIB
Aprillia Ika

Editor

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Hotel Meruorah di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, merupakan venue utama penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42. Hotel ini dimiliki IFPRO, anak usaha gabungan dua BUMN yakni PT ASDP Indonesia Ferry dan PT PP Tbk. Sementara pengelola hotel adalah Hotel Indonesia Group (HIG).

ASDP sendiri memegang saham mayoritas di IFPRO. 

Di lantai hotel ini, diselenggarakan jamuan untuk delegadi KTT ASEAN dengan pemandangan bukit yang menawan dan puluhan kapal phinisi. KTT ASEAN sendiri sukses diselenggarakan, dari tanggal 9-11 Mei 2023, dengan indonesia sebagai Ketua ASEAN.

Namun, tak banyak yang tahu jika dulunya lokasi Hotel Meruorah dulu adalah pelabuhan tua yang meluruh, bersebelahan dengan tempat pelelangan ikan dengan bau menyengat. Kawasan yang tadinya kusam tersebut, kini berubah menjadi kawasan sentral ekonomi baru di Labuan Bajo.

Lantas, bagaimana perjalanan Hotel Meruorah menjadi venue utama ajang internasional seperti KTT ASEAN?

Baca juga: ASDP Siapkan Hotel Meruorah Jadi Venue KTT ASEAN

Titik awal perjalanan adalah dibangunnya kawasan pelabuhan ferry Labuan Bajo yang pada 1982 dengan luas sekitar 3.649 meter persegi. Di sebelah pelabuhan kemudian dibangun tempat pelelangan ikan Labuan Bajo yang beroperasi sejak tahun 1991.

Kemudian sejak tahun 2016 kawasan ini dibenahi dengan pengembangan Kawasan Marina. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawal pembangunannya hingga tercatat enam kali mengunjungi kawasan tersebut.

Enam kali kunjungan Jokowi yakni saat peninjauan pembangunan (2019), saat meresmikan hotel yang bernama Inaya Bay (2020), saat perubahan nama hotel menjadi Meruorah pada Oktober (2021), saat meninjau persiapan untuk KTT, saat bersama keluarga sekaligus peninjauan kedua kali dan saat KTT pada 8-11 Mei (2023). Boleh jadi, belum ada hotel lain di yang dikunjungi Presiden sebanyak ini.

Kemudian, pada 14 Oktober 2021 nama hotel diubah. Dari awalnya bernama Hotel Inaya Bay Komodo menjadi Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo dan diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Kunjungi Labuan Bajo, Erick Thohir Bakal Sulap Hotel Meruorah Jadi Venue KTT ASEAN

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, nama Meruorah sendiri diambil dari kata “Mere” yang berarti puncak, dan “Ora” berarti komodo.

"Nama yang baru, selain memberikan nuansa lokal yang lebih kuat, juga mengandung harapan agar hotel ini selalu berada di puncak dalam memberikan kualitas pelayanan," kata Ira melalui keterangannya, Sabtu (13/5/2023).

 

Dampak Ekonomi Hotel Meruorah

Kehadiran Hotel Meruorah diharapkan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian di Labuan Bajo. Apalagi, masa tinggal (length of stay) wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat dari rata-rata hanya 1,7 hari. Hal itu, berkontribusi positif meningkatkan perekonomian.

Pengeluaran wisatawan selama di Labuan Bajo, turut mendongkrak devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Selain itu, Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo ini hampir lengkap. Sudah ada area komersial dengan berbagai ritel menarik, hotel bintang lima, dermaga ferry dan nantinya akan ada yacht marina.

"ASDP berupaya menciptakan destinasi wisata baru dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Tanah Air. Kami berharap, masyarakat atau turis yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya untuk menyeberang saja. Tetapi juga mendapatkan experience lebih dengan berbagai fasilitas yang ada," ujar Ira.

“Pengembangan kawasan wisata Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Saat ini perlu adanya kehadiran ‘Bali Baru’ dalam mengakomodasi peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata,” lanjutnya.

Keunggulan Hotel Meruorah

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi melanjutkan, Salah satu keunggulan utama hotel ini adalah multi function room yang berkapasitas 1.000 orang dengan view atau pemandangan terbuka menghadap laut, bukit dan lalu lalang pinisi klasik.

Selain untuk KTT ASEAN ke-42 pada 2023, ada beberapa event internasional yang sudah menggunakan Meruorah sebagai venue utama.

Antara lain acara untuk International Association Women Police pada 2021 dan enam site event G20 setingkat menteri yakni Asia International Week Water (AIWW), 1st TWG Meeting, SAI20, 2nd ETWG Meeting, 2rd Sherpa Meeting, dan 3rd DEWG Meeting pada 2022.

Bagi ASDP, lanjut Ira, pelaksanaan KTT di Meruorah adalah penghargaan yang berarti, tidak hanya bagi Hotel Meruorah, tetapi juga bagi perjalanan transformasi ASDP dalam lima tahun terakhir.

ASDP yang tidak hanya menjadi entitas BUMN penghasil pundi, tetapi sebagai agen pembangunan. Transformasi fisik dari pelabuhan yang menyeluruh menjadi kawasan wisata terintegrasi adalah sumbangsih bagi negara dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Ira menyebutkan, Meruorah adalah cerita tentang wilayah yang dulunya kumuh, naik kelas menjadi venue kelas dunia. "Adalah mimpi, tekad dan kerja keras yang dapat mewujudkannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com