Bapanas Keluarkan Anggaran Rp 142,67 Miliar untuk Ketahanan Pangan 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyerahkan anggaran dokensentrasi ketahanan pangan sebesar Rp 142,67 miliar dalam Rakornas Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2023 di Cibubur, Kota Bekasi, Rabu (21/6/2023).

Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan, anggaran tersebut diserahkan kepada pemerintah provinsi melalui OPD pangan provinsi.

"Total anggaran sebesar Rp 142,67 miliar untuk 38 provinsi, dan secara khusus untuk pengendalian kerawanan pangan sebesar Rp 45,588 miliar untuk 38 provinsi," kata Sarwo.

Baca juga: Jurus Bapanas Dorong Ketahanan Pangan RI, Antisipasi Dampak El Nino

Sarwo mengatakan, data dari Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) mencatat 74 Kabupaten/Kota atau 14 persen dari jumlah daerah di Indonesia masuk kategori rentan rawan pangan pada 2022.

Ia mengatakan, puluhan daerah yang masih masuk kategori rentan rawan pangan tersebut disebabkan beberapa faktor di antaranya, rendahnya produksi pangan di daerah tersebut dibandingkan kebutuhan, tingginya prevalensi stunting, terbatasnya akses terhadap air bersih, dan tinggibya penduduk miskin.

"Hal Ini menunjukkan masalah kerawanan pangan merupakan isu yang kompleks, dinamis dan melibatkan lintas sektor," ujarnya.

Baca juga: Cuaca Panas Ancam Ketahanan Pangan dan Sektor Pertanian Indonesia

Berdasarkan hal tersebut, Sarwo mengatakan, Bapanas memiliki target mengentaskan kerawanan pangan 1 persen atau 7 kabupaten/kota setiap tahun.

Ia mengatakan, beberapa strategi akan dilakukan untuk mengentaskan daerah-daerah rentan rawan pangan yaitu, menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, meningkatkan penyediaan pangan melalui pengembangan cadangan pangan, dan meningkatkan produksi pangan lokal di daerah non-sentra pangan.

"Kemudian menyedialan lapangan kerja padat karya, retribusi lahan, pembangunan infrastruktur dasar untuk akses air bersih, pemerataan penyediaan tenaga kesehatan, sosialisasi gizi untuk anak, bantuan sosial kepada rumah tangga berpendapatan rendah, menggerakkan food waste untuk kewaspadaan pangan dan gizi," ucap dia.

Baca juga: Bapanas: 74 Kabupaten/Kota Masih Rentan Rawan Pangan