JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mendapatkan pendanaan senilai 3,1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dari para pemberi pinjaman yaitu Export Credit Agency (KEXIM, K-SURE, SACE, dan US EXIM), serta 22 institusi perbankan.
Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk percepatan penggembangan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala N Mansury menuturkan, dengan dukungan keuangan ini akan memungkinkan Pertamina untuk menyelesaikan pengembangan proyek RDMP Kilang Balikpapan yang tentunya akan memberikan dampak positif pada ketahanan energi nasional.
"Keberhasilan pembiayaan proyek RDMP Kilang Balikpapan ini tentunya merupakan suatu prestasi untuk Pertamina, selamat untuk KPI dan seluruh tim. Ini merupakan project financing yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini," ucapnya dalam Acara Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan, dikutip dari siaran pers Pertamina, Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Mampu Turunkan Emisi, Proyek RDMP Pertamina Balikpapan Akan Jadi Kilang Ramah Lingkungan
Lebih lanjut Pahala menyampaikan arahan agar Pertamina dapat menjaga kepercayaan dari para perusahaan pemberi pinjaman dengan menyelesaikan proyek sesuai dengan tata waktu.
Proyek RDMP Kilang Balikpapan ini sebagai bentuk penguatan ketahanan energi nasional, melalui peningkatan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.
Kilang ini juga akan mendukung pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor dengan peningkatan kualitas produk bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan dengan standar EURO V.
Nantinya, Kilang Balikpapan juga akan dapat meningkatkan Nelson Complexity Index atau kemampuan kilang mengolah bottom product sebanyak mungkin, naik dari 3,7 menjadi 8.
Baca juga: Ada Proyek IKN, Perusahaan Ini Tambah Portofolio Bisnis Hotel di Balikpapan
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan, Feri Yani mengatakan, melalui kerja sama dengan mitra terpercaya ini akan mendorong percepatan penyelesaian proyek.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada seluruh tim proyek yang telah bekerja keras dalam mencapai target progres proyek. Kerja tim yang solid dan dedikasi mereka yang luar biasa dapat memastikan kelancaran proyek bahkan pada masa pandemi, dimana progres proyek konstruksi sampai Juni 2023 sebesar 74,03 persen," jelas Feri.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa RDMP Kilang Balikpapan akan menjadi salah satu pilar ketahanan energi di wilayah Indonesia bagian tengah yang dapat memasok energi tidak hanya Kalimantan tapi termasuk sebagian Sumatera dan Sulawesi bahkan sampai ke Papua.
RDMP Kilang Balikpapan ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Nantinya dengan peningkatan kemampuan kilang, Pertamina akan dapat memproduksi BBM yang lebih ramah lingkungan dan ini tentunya mendukung capaian NZE Indonesia," kata Fadjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya