DALAM era digital yang semakin maju, peran seorang data scientist menjadi semakin penting dalam industri.
Kemampuan teknis dalam mengolah dan menganalisis data sudah menjadi syarat utama, namun nyatanya ada satu aspek yang sering terlupakan namun sangat penting dalam kesuksesan seorang data scientist, yaitu soft skill.
Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang meliputi aspek interpersonal, komunikasi, manajemen waktu, dan kemampuan beradaptasi.
Sayangnya, banyak orang yang kurang menyadari pentingnya pengembangan soft skill ini dan jarang melakukannya karena tidak tahu seberapa besar dampaknya terhadap kesuksesan dalam karier sebagai data scientist.
Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung di dunia data science, saya telah menyaksikan ledakan data yang tak terbendung dan tantangan kompleks yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi.
Peran data scientist kian dibutuhkan dan tidak diragukan lagi bahwa kemampuan teknis yang kuat adalah pondasi yang diperlukan untuk memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang berlimpah tersebut.
Namun, saya juga menyadari bahwa terdapat soft skill yang sering terabaikan oleh banyak orang, tetapi sebenarnya sangat penting untuk menjadi seorang data scientist yang sukses dan mampu bersaing di dunia kerja saat ini.
Banyak perusahaan besar teknologi yang melihat soft skill sebagai hal penting, salah satunya Google.
Google, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar dan paling inovatif di dunia, melihat pentingnya soft skill dalam kesuksesan karyawan mereka.
Mereka telah menciptakan pendekatan unik dalam rekrutmen dan seleksi karyawan dengan penekanan yang signifikan pada kemampuan komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, dan kreativitas.
Salah satu contohnya pada saat proses wawancara mereka. Selama wawancara, calon karyawan ditantang dengan skenario dan dilema di dunia nyata.
Tujuan dari pertanyaan ini bukan hanya untuk menguji pengetahuan teknis, tetapi juga untuk melihat bagaimana calon karyawan berpikir, bekerja dalam tim, berkomunikasi, dan menunjukkan inisiatif.
Tidak hanya itu, Google juga meluncurkan berbagai program pelatihan dan pengembangan untuk mendorong karyawan mereka dalam mengembangkan soft skill mereka.
Mereka menyadari bahwa kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, beradaptasi, dan berinovasi adalah faktor penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Teknologi dan keahlian teknis dapat diajarkan dan dipelajari seiring waktu, tetapi soft skill memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan inovatif.
Mari kita bahas beberapa contoh soft skill yang penting dalam dunia data science:
1. Komunikasi efektif
Dalam dunia data science, komunikasi efektif memiliki peran sangat penting. Banyak orang mungkin menganggapnya remeh atau mengabaikannya, tetapi keterampilan dalam menyampaikan hasil analisis data secara jelas dan ringkas kepada pemangku kepentingan yang non-teknis sangatlah penting bagi seorang data scientist.
Kesuksesan proyek data science sering kali bergantung pada kemampuan kita untuk mengomunikasikan temuan kita dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang-orang di luar bidang teknis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.