Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Besok Bayar MRT Tidak Bisa Pakai Gopay, OVO, DANA, dan LinkAja

Kompas.com - 30/06/2023, 11:38 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) tidak lagi memberlakukan metode pembayaran tiket MRT Jakarta menggunakan empat dompet digital (e-wallet) seperti Gopay, OVO, DANA, dan LinkAja mulai besok, Sabtu (1/7/2023).

Hal ini seiring dengan berakhirnya kontrak kerja sama MRT Jakarta dengan penyedia keempat dompet digital tersebut.

"Saat ini (per 1 Juli 2023) pembelian tiket MRT Jakarta melalui aplikasi e-wallet seperti Gopay, OVO, LinkAja, dan DANA sudah tidak dapat dilakukan dikarenakan telah selesainya kontrak kerja sama dengan para mitra e-wallet tersebut," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Jumat (30/6/2023).

Baca juga: [POPULER MONEY] Bayar Tiket MRT Jakarta Tidak Bisa Pakai Gopay dkk Lagi | Alasan Kenaikan Tukin PNS 3 Kementerian dan Lembaga

Dengan demikian, mulai 1 Juli 2023 pemesanan tiket MRT Jakarta dapat dilakukan melalui dompet digital lain seperti i.saku, AstraPay, dan blu by BCA Digital.

Kemudian, pengguna juga bisa membayar menggunakan kartu uang elektronik seperti E-money, Flazz, Brizzi, Tapcash, dan Jakcard.

"Metode pembayaran lainnya juga dapat menggunakan kartu MRT dan JakLingko," kata dia.

Baca juga: MRT Terakhir sampai Jam Berapa? Simak Jadwal Lengkapnya

 

Masih Ada Kemungkinan Digunakan Lagi

Dengan tidak dapat digunakan lagi keempat dompet digital tersebut, menimbulkan pertanyaan apakah hal ini akan berlaku selamanya atau hanya sementara.

Ahmad bilang, ke depannya opsi pembayaran menggunakan dompet digital Gopay, OVO, DANA, dan LinkAja bisa saja kembali digunakan jika para mitra tersebut bekerja sama kembali dengan MRT Jakarta.

"Tentu kemungkinan tetap terbuka, jika dikemudian hari mitra mau bekerjasama kembali," kata dia.

Baca juga: Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Sementara itu, mengutip pemberitaan Megapolitan Kompas.com, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono berjanji akan mengevaluasi kebijakan tersebut.

"Nanti kami evaluasi," ujar Joko saat dijumpai di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023).

Joko belum bisa berkomentar banyak terkait diakhirinya kerja sama tersebut.

Namun, untuk urusan pembayaran MRT, dia mendorong sistem yang mempermudah pengguna, bukan sebaliknya.

"Sistem yang diciptakan itu semestinya untuk mempermudah masyarakat, bukan untuk mempersulit," ujar Joko.

"Kalau itu (diakhirinya kerja sama dengan empat aplikasi e-wallet) dianggap mempersulit, nanti kami evaluasi lagi ya," lanjut dia.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo. Dia berjanji segera memeriksa kebijakan PT MRT tersebut.

"Saya akan cek dulu," ujar Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com