Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Bayar Tiket MRT Jakarta Tidak Bisa Pakai Gopay dkk Lagi | Alasan Kenaikan Tukin PNS 3 Kementerian dan Lembaga

Kompas.com - 27/06/2023, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Mulai 1 Juli, Bayar Tiket MRT Jakarta Tidak Bisa Pakai Gopay, OVO, DANA, dan LinkAja

Mulai 1 Juli mendatang pembayaran tiket MRT Jakarta sudah tidak bisa melalui aplikasi 4 dompet digital (e-wallet) lagi. Keempat e-wallet itu yakni Gopay, OVO, DANA, dan LinkAja.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, hal ini dikarenakan MRT Jakarta sudah tidak bekerja sama dengan penyedia dompet digital tersebut per 1 Juli 2023.

"Saat ini (per 1 Juli 2023) pembelian tiket MRT Jakarta melalui aplikasi e-wallet seperti Gopay, Ovo, Linkaja, dan Dana sudah tidak dapat dilakukan dikarenkan telah selesainya kontrak kerja sama dengan para mitra e-wallet tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Senin (26/6/2023).

Meski begitu, dia bilang, ke depannya opsi pembayaran menggunakan dompet digital Gopay, OVO, DANA, dan LinkAja bisa saja kembali digunakan jika para mitra tersebut bekerja sama kembali dengan MRT Jakarta.

Selengkapnya simak di sini

2. Proyek Migas yang Libatkan Rusia Terganggu, Ini Kata Menteri ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui proyek-proyek migas yang melibatkan Rusia mengalami gangguan imbas dari eskalasi perang Rusia-Ukraina yang terjadi sejak awal 2022.

“Memang terganggu, tapi Rusia masih ada di sana. Terus bagaimana kita memutuskan siapa yang lanjutkan? Kita juga harus realistis, siapa tahu baikan lagi. Kadang-kadang musuhan, musuhannya seru bertemannya juga seru,” ucap Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (25/6/2023).

Salah satu proyek migas yang kena imbas perang Rusia-Ukraina ialah Blok Tuna.  Pengembangan Blok Tuna yang berada di Pulau Natuna belum bisa berjalan.

Premier Oil Tuna BV selaku anak usaha Harbour Energy Group sebagai operator terkena sanksi Uni Eropa dan Inggris karena bermitra dengan BUMN Rusia, Zarubezhneft.

Baca selengkapnya di sini

3. APBN Surplus Rp 204,3 Triliun pada Mei 2023

Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terjaga hingga akhir Mei 2023. APBN masih mencatatkan surplus, ditopang oleh pendapatan yang kembali tumbuh double digit.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp 204,3 triliun atau setara 0,97 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Mei 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com