Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Ahok "Sentil" Anak Usaha Pertamina | Alasan Pertamina Tak Pangkas Harga BBM Subsidi

Kompas.com - 20/07/2023, 05:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

1. Ahok "Sentil" Anak Usaha Pertamina: Ngapain Sewa Kantor di Jakarta Rp 382 Miliar?

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin seluruh kantor anak usaha Pertamina pindah ke wilayah operasional sesuai dengan sektor bisnisnya.

Sebab saat ini banyak anak usaha atau subholding Pertamina, termasuk anak usaha subholding, yang menyewa perkantoran mewah di Jakarta. Padahal, wilayah kerja utama para anak usaha Pertamina itu ada di luar Pulau Jawa.

Ia menyebutkan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang letak kantor pusatnya ada di Jalan Dr. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal, PHR memiliki wilayah kerja di Pulau Sumatera yakni mencakup Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

"Kita bicara hulu rokan, PHR, yang dari Chevron. Chevron dulu punya kantor di Jakarta karena dia kan mau punya perwakilan untuk urusan SKK dan segala macam, terus diambil alih (Blok Rokan oleh Pertamina). Masa kantor pusatnya ada di gedung mewah di Kuningan, terus sewa lagi. Kenapa enggak pakai kantor yang ada di Rokan?," ungkap Ahok saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Selengkapnya baca di sini

2. Daftar 6 Perjalanan KA yang Terlambat, Imbas KA Brantas Tabrak Tronton di Semarang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenarkan adanya tabrakan antara kereta api dengan truk tronton di Semarang, Jawa Tengah pada malam ini, Selasa (18/7/2023).

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, kecelakaan ini terjadi pada KA Brantas relasi Pasar Senen-Blitar pukul 19.32 WIB di JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah-Semarang Poncol.

"Selasa (18/7) pukul 19.32 WIB telah terjadi temperan antara KA 112 Brantas relasi Pasar Senen-Blitar dengan truk tronton," ujar Ixfan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Dia mengungkapkan, akibat kecelakaan tersebut, lokomotif KA Brantas mengalami kebakaran dan dua jalur kereta api pada petak Jerakah-Semarang Poncol untuk saat ini belum bisa dilalui.

Selengkapnya baca di sini

3. Ahok Ungkap Alasan Pertamina Tak Pangkas Harga BBM Subsidi Saat Minyak Dunia Turun

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan alasan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina tidak ikut turun saat harga minyak mentah dunia melemah, terutama BBM bersubsidi.

Ia menuturkan, pada BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar, harganya memang tidak serta-merta berubah mengikuti perkembangan harga minyak mentah global, karena ada penetapan harga dari pemerintah. Selain itu, mempertimbangkan pula arus kas Pertamina.

Ahok menjelaskan, pemerintah menetapkan nilai subsidi untuk Pertalite sebesar Rp 1.100 per liter yang dibayarkan ke Pertamina. Ketika harga minyak mentah naik, besaran subsidi yang dibayarkan pemerintah itu, tidak ikut naik.

Alhasil, Pertamina harus ikut 'nombok' untuk menjaga nilai jual Pertalite tetap Rp 10.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak mentah.

Selengkapnya baca di sini

4. Kenapa Mayoritas Kekayaan Menpora Dito Rp 282 Miliar Ditulis Hadiah?

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito alias Dito, sejak beberapa hari belakangan jadi sorotan publik. Harta anak bungsu mantan Dirut Antam ini dipertanyakan publik.

Di usia yang relatif masih sangat muda, 32 tahun, Ario Bimo sudah memiliki kekayaan bernilai Rp 282,49 miliar. Harta terbesar berasal dari aset tanah dan bangunan.

Menteri paling muda di kabinet ini juga memiliki deretan mobil mewah. Sebut saja Toyota Alphard seri 2.5G tahun 2019 senilai Rp 900 juta dan Hyundai IONIQ 5 tahun 2022 dengan taksiran Rp 800 juta.

Yang menarik, sebagian besar harta yang dilaporkannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) berasal dari hadiah.

Selengkapnya baca di sini

5. Luhut: Bank Dunia Enggak "Fair" soal Indeks Performa Logistik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Bank Dunia tidak adil terkait hasil indeks performa logistik.

Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) yang dirilis Bank Dunia, Indonesia hanya menempati peringkat ke-63 dari total 139 negara yang dikaji.

"Saya terus terang enggak fair juga dong kamu (Bank Dunia) nilai satu pelabuhan dengan katakanlah 34 atau 116 pelabuhan, kita angkanya banyak ini, tergantung strata tingkatan kualitas pelabuhannya," ucapnya, dikutip dari kanal Youtube StranasPK Official, Selasa (18/7/2023).

Oleh karena itu, Luhut berencana mengundang perwakilan Bank Dunia ke Indonesia untuk membahas terkait indeks performa logistik Tanah Air yang disebut turun 17 peringkat.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com