Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Kenaikan, IHSG Awal Sesi Intip Level 6.900

Kompas.com - 24/07/2023, 09:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (21/7/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.12 WIB, IHSG berada pada level 6.896,68 atau naik 15,8 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.880,8.

Sebanyak 263 saham melaju di zona hijau dan 152 saham di zona merah. Sedangkan 224 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 739,9 miliar dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjut Menguat? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova yang mengatakan, secara teknikal, IHSG berpeluang melanjutkan kenaikan. Level support IHSG berada di 6.780-6.800, 6.728 dan 6.671, sementara level resistennya di 6.912, 6.960, 6.985 dan 7.055.

“IHSG akan melanjutkan penguatan menuju 6.985 apabila hari ini kembali menembus ke atas Fibonacci cluster 6.912-6.916. Akan tetapi IHSG masih dalam fase konsolidasi apabila tetap di bawah 6912. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas di teritori positif. Indeks Strait Times Singapura naik 0,38 persen (12,4 poin) pada posisi 3.261,1, indeks Nikkei Jepang menguat 1,03 persen (331,8 poin) menjadi 32.636,19, dan indeks Komposit Shanghai China bertambah 0,07 persen (2,3 poin) di posisi 3.170.06. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 1,24 persen (237,3 poin) ke posisi 18.837,91.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah berada pada level Rp 15.034 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.026 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter The Fed yang akan dirilis pekan ini. Menurut survei CME, Probabilitas hampir 100 persen The Fed akan menaikan suku bunganya sebesar 25 bp menjadi 5,25-5,5 persen.

“Hari ini rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS. Pasar cenderung wait and see dan tidak berani berspekulasi terlalu besar menjelang hasil rapat The Fed. Hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.050 sampai dengan Rp 15.070 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 14.980,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Simak 7 Saham LQ45 yang Raup Cuan Pekan Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com