Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Disebut Kereta Api, Padahal Bertenaga Diesel?

Kompas.com - 29/07/2023, 22:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mungkin banyak orang yang bertanya, mengapa moda transportasi berbasis rel di Indonesia disebut dengan kereta api. Padahal, kereta yang dimaksud digerakan oleh tenaga diesel dan listrik.

Perusahaan BUMN operator kereta Tanah Air, juga mencantumkan api dalam nama resminya, PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Penamaan kereta api sendiri bukan serapan dari bahasa asing. Kereta api dalam Bahasa Inggris adalah train, sementara dalam Bahasa Belanda kereta api adalah trein. Dari mana asal muasal istilah kereta api?

Dikutip dari Harian Kompas, kereta api boleh dibilang sebagai transportasi massal paling tua yang berkembang di Indonesia. Mulai dari tahun 1864, kereta itu dijalankan dengan api melalui pembakaran batubara atau kayu yang dibakar.

Baca juga: Profil Pelabuhan Kuala Tanjung, Calon Pelabuhan Terbesar di RI

Kereta sendiri merupakan istilah umum Bahasa Melayu untuk penyebutan kendaraan. Karena di awal kemunculan kereta api di Hindia Belanda, tenaga kereta berasal dari kayu bakar, sehingga kemudian disebut kereta bermesin api.

Lalu kemudian dipersingkat menjadi kereta api. Kereta api boleh dibilang sebagai transportasi massal paling tua yang berkembang di Indonesia.

Sejarah kereta api di Indonesia

Setelah Tanam Paksa diberlakukan pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van den Bosch pada tahun 1825-1830, muncul gagasan membangun kereta api.

Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dari sistem kerja paksa tersebut. Apalagi, saat itu kondisi jalan terbatas sehingga pengangkutan barang pun bakal terbatas pula.

Dibangunlah jalur pertama kereta api, yakni Semarang-Tanggung, sejauh 26 kilometer oleh Nederlands-Indiche Spoorweg Maatschappij (NISM NV).

Baca juga: Berapa Biaya Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Per Kilometernya?

Pembangunan pertama kali dilakukan pada Jumat, 17 Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr LAJ Baron Sloet van den Beele di Desa Kamijen. Disusul jalur kereta api Semarang-Surakarta (110 kilometer).

Setelah itu, jalur kereta api pun dibangun di sejumlah wilayah, seperti menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Tanjung Perak, Surabaya, untuk pengangkutan komoditas.

Sejarah kereta api berlanjut setelah proklamasi negara menjadi Republik Indonesia. Puncaknya adalah pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung pada tanggal 28 September 1945.

Tanggal 28 September kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang biasanya terdiri dari lokomotif dan rangkaian kereta.

Rangkaian kereta ini disebut juga gerbong. Sebuah lokomotif dapat menarik beberapa gerbong. Gerbong-gerbong ini dapat mengangkut penumpang dan barang yang banyak.

Baca juga: Info Pelabuhan Bangsal Lombok, Jadwal, dan Tiketnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com