JAKARTA, KOMPAS.com – Proyek solusi berbasis alam dengan pendanaan dari perdagangan nilai ekonomi karbon dinilai dapat berkontribusi atas pencapaian target pembangunan berkelanjutan untuk iklim, dan biodiversitas.
Namun, hal ini tentunya dengan catatan bahwa perdagangan nilai ekonomi karbon dilakukan dengan menerapkan prinsip ilmiah yang bertanggung jawab serta perencanaan yang holistik dan kolaboratif.
Adapun proyek restorasi ekosistem hutan gambut yang dilakukan Katingan Mentaya Project (KMP) berhasil menurunkan emisi karbon akibat deforestasi dan pembukaan lahan gambut.
Dalam laporan “SDG Impact Report”, Direktur Research & Development Taryono Darusman mengatakan, proyek yang digarap pada lahan seluas 157.000 hektar di Kalimantan Tengah milik PT Rimba Makmur Utama (RMU) merupakan upaya yang dilakukan untuk melindungi biodiversitas dan ekosistemnya.
“Dengan mencegah emisi karbon akibat deforestasi dan pembukaan lahan gambut, kita melindungi biodiversitas dan ekosistemnya. Dan dengan meningkatkan kualitas hidup serta membuka peluang untuk mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal, kita melindungi hutan sekitar desa dari perusakan, antara lain pembalakan liar dan alih fungsi lahan oleh warga,” kata Taryono dalam siaran pers, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Pemda Diminta Kawal Tata Kelola Lingkungan Guna Pelaksanaan Nilai Ekonomi Karbon
Laporan ini secara komprehensif memaparkan capaian atas proyek dan kegiatan yang berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Dia mengatakan, target-target dalam SDG menjadi indikator kinerja yang penting untuk proyek solusi berbasis alam seperti KMP.
“Target-target ini mencerminkan tantangan yang kami hadapi di lapangan sekaligus komitmen kami dalam melakukan upaya restorasi dan perlindungan ekosistem, serta pemberdayaan masyarakat – yang saling berkaitan satu sama lain,” ungkap Taryono.
Baca juga: Luhut Bilang, Banyak Manfaat Lahan Gambut Kalteng Disulap Jadi Sawah
Adapun beberapa proyek yang dilakukan di antaranya, pembentukan Sekolah Tani Agroekologi (STA) yang bertujuan membantu petani setempat memastikan keberlanjutan dari lahan pertaniannya dengan menerapkan cara bertani tanpa bakar dan tanpa kimia.
Selain itu, KMP bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan layanan kesehatan bagi desa-desa di pedalaman melalui Posyandu Terapung. Posyandu tersebut memiliki fasilitas berupa perahu kelotok untuk melewati jalanan sungai.
Berdasarkan data yang terkumpul, selama tahun 2021-2022, KMP terus berupaya untuk mendukung dan berkontribusi terhadap tujuan 17 UN SDG, dengan spesifik 70 target dan 68 indikator.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.