BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Ajak Puluhan Dokter Saksikan Proses Produksi, Sido Muncul Dorong Pemanfaatan Obat Herbal

Kompas.com - 10/08/2023, 18:29 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Puluhan dokter dari berbagai rumah sakit di Indonesia menyaksikan proses pembuatan produk herbal dan suplemen yang diproduksi di Pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/8/2023).

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mendampingi langsung para dokter beserta sejumlah direktur rumah sakit berkeliling pabrik. Mereka melihat pekerjaan di laboratorium, tempat pengawasan quality control (QC) dan quality assurance (QA), serta tempat pemeriksaan fisika, mikrobiologi, kimia, dan cemaran logam berat.

Irwan sengaja mengundang para dokter agar mereka menyaksikan langsung proses produksi di pabriknya. Tujuannya, untuk meyakinkan mereka mengenai kualitas produk Sido Muncul yang berkhasiat, aman, dan tepercaya.

"Terpenting, bagaimana dokter itu percaya. Kami undang ke sini supaya mereka melihat proses produksi, bagaimana cara kami meneliti dan mengolah bahan baku. (Dengan begitu), para dokter mengenal bagaimana kami mengolah produk itu," kata Irwan di Pendopo Sido Muncul.

Sebagai informasi, produk obat herbal milik Sido Muncul sudah memiliki pojok jamu atau Kios Sehat Sido Muncul Natural di delapan rumah sakit di Indonesia.

Oleh karena itu, para direktur rumah sakit pun menyambangi langsung pabrik Sido Muncul untuk mengecek proses pembuatan produk tersebut.

"Kami masuk rumah sakit karena sudah memenuhi persyaratan, baik di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun Undang-Undang (UU) Kesehatan. (Produk) yang sudah masuk itu mayoritas suplemen, obat-obatan herbal, seperti temulawak, kunyit, sambiloto, dan lain sebagainya," jelas dia.

Irwan mendorong Kios Sehat Sido Muncul Natural di rumah sakit lantaran obat herbal dapat digunakan sebagai pendamping obat-obat modern atau farmasi di rumah sakit.

Ia berharap, ke depan, produk herbal dan suplemen kesehatan dari Sido Muncul dapat diterima lebih banyak rumah sakit di Indonesia sebagai pendamping kesehatan.

"Sebenarnya, cara untuk mencapai kesehatan itu kan banyak. Obat-obat herbal itu sebenarnya juga berkhasiat dan bisa membantu masyarakat yang sakit, bisa dikonsumsi sendiri atau sebagai pendamping obat modern," imbuh Irwan.

Direktur RSUD Bali Mandara dr Ketut SuarjayaKOMPAS.com/Titis Anis Fauziyah Direktur RSUD Bali Mandara dr Ketut Suarjaya

Pada kesempatan sama, Direktur RSUD Bali Mandara dr Ketut Suarjaya juga mengungkapkan rasa takjub dengan pembuatan produk jamu dan herbal di Sido Muncul.

"Saya dapat kesempatan luar biasa dapat berkunjung ke Sido Muncul, ke pabrik tempat produksi. Mulai dari awal, bagaimana manajemen bahannya, pengelolaan bahan herbalnya, pengolahan obat tradisional yang baik, sampai dengan quality control yang saya saksikan sangat bagus," tutur dr Ketut.

Menindaklanjuti kunjungan tersebut, kata dr Ketut, pihaknya bakal mengembangkan pemakaian obat herbal yang selama ini sudah cukup banyak di Bali.

"Ini pengalaman sangat baik karena kami di Provinsi Bali juga mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional dengan berbasis obat herbal ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga memiliki tempat pengolahan pascapanen, tempat tanaman obat, juga memproduksi obat herbal tapi masih sangat sederhana,” imbuhnya.

Dokter Ketut menambahkan, kunjungan tersebut memberikan pemahaman kepada pihaknya bahwa Sido Muncul memproduksi obat herbal yang berkualitas serta dijamin keamanan dan khasiatnya.

Senada dengan dr Ketut, Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta dr Jack Pradono MHA, MBA mengagumi produksi jamu dan herbal milik Sido Muncul.

Ia memuji Sido Muncul yang menjaga kebersihan, mutu dan kaidah-kaidah pembuatan jamu serta obat tradisional dengan baik dalam proses produksinya.

"Nah, kami kan selama ini hanya menggunakan, tapi tidak tahu prosesnya. Oleh karena itu, sekarang kami menyaksikan proses (pembuatan) itu dan semakin yakin, mantap, dan bisa lebih percaya lagi ke depannya dalam menggunakan obat ini, baik untuk kami sendiri maupun pasien di rumah sakit," jelas dr Jack.

Pihaknya pun berencana untuk mengintegrasikan produk jamu dan herbal dengan layanan kesehatan di rumah sakitnya.

"(Upaya) yang dilakukan ini masih untuk pencegahan dan juga kegiatan promotif untuk pemeliharaan kesehatan. Ke depan, kami melihat apakah peluang-peluang itu bisa dilakukan? Utamanya, untuk penyakit diabetes ringan atau hipertensi," lanjut dr Jack.

Sebagai informasi, para tamu kunjungan itu berasal dari sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Surakarta, RSUD Bali Mandara, Rumah Sakit Pantiwilasa Semarang, dan Rumah Sakit Banyumanik 2 Semarang.

Selain dokter, para akademisi dan pegawai pemerintahan juga turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Pengobat Tradisional Bali, Universitas Bali Internasional, dan Fakultas Kedokteran Universitas Ganesha.


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

Whats New
IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

Whats New
Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Whats New
Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Whats New
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Whats New
Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Indikator Tingkat Keberhasilan Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com