Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berpotensi jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Gabung OECD

Kompas.com - 10/08/2023, 18:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) Mathias Cormann kembali bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas rencana Indonesia bergabung ke dalam OECD.

Airlangga mengatakan, rencana masuknya Indonesia ke dalam organisasi tersebut sudah disampaikan ke 38 anggota OECD. Hasilnya, negara anggota merespons positif wacana tersebut.

"Karena Indonesia dinilai berhasil dalam kepemimpinan di G20 dan saat sekarang pak presiden (Joko Widodo) memimpin ASEAN," ujar dia, di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Indonesia Dapat Lampu Hijau Jadi Anggota OECD

Selain itu, negara anggota OECD juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi sekaligus menjaga momentum pengembangan ekonomi berkelanjutan.

Airlangga bilang, upaya pengembangan ekonomi hijau Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat.

Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Manfaat Indonesia Jika Jadi Anggota OECD

Dengan adanya sinyal positif dari para negara anggota, Airlangga menyebutkan, Indonesia berpotensi menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi anggota OECD. Kemudian, Indonesia akan menyusul Jepang dan Korea Selatan sebagai negara Asia yang bergabung dalam organisasi internasional itu.

Namun, Airlangga menegaskan, wacana untuk menjadi negara anggota OECD belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, dibutuhkan waktu 4-8 tahun untuk menjadi anggota organisasi itu.

Baca juga: OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Jadi 4,7 Persen

"Kasus terakhir negara Amerika Latin seperti Kolombia itu makan waktu 8 tahun, tetapi ada juga yang 4 tahun, tetapi itu dilakukan seperti Korea dan Jepang yang prosesnya dekade," tutur Airlangga.

Apabila nantinya Indonesia resmi menjadi anggota OECD, Airlangga meyakini, kinerja perekonomian nasional akan turut terdongkrak. Sebab, OECD nantinya dapat membantu Indonesia merumuskan kebijakan berkaitan ekonomi yang tepat.

"Dalam tanda petik bisa dipastikan kita bisa lolos middle income trap," ucap Airlangga Hartarto.

Baca juga: RI jadi Negara ke-3 dengan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Dunia versi OECD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com