Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Egiya Riahta
Pegawai Bank Sentral

Analis di Bank Indonesia yang termotivasi untuk menulis lebih banyak

Vietnam Gabung RPC ASEAN: Jalan Pertumbuhan Ekonomi Regional

Kompas.com - 29/08/2023, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI salah satu pemain kunci dalam sistem keuangan Asia Tenggara, Bank Negara Vietnam baru-baru ini mengumumkan partisipasinya dalam Kerjasama Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC).

Inisiatif ini bertujuan meningkatkan konektivitas pembayaran lintas batas antarnegara ASEAN dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Bank Negara Vietnam baru-baru ini mengambil langkah signifikan dengan menyetujui untuk bergabung dalam Kerjasama Konektivitas Pembayaran Regional.

Dengan tambahan Bank Negara Vietnam, kini ada enam negara di Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam inisiatif ini.

Keputusan tersebut merupakan berita luar biasa bagi kawasan ini karena akan membuka jalan bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang lebih besar.

Melalui kerja sama ini, negara-negara Asia Tenggara dapat meningkatkan integrasi keuangannya dan memberikan layanan yang lebih baik kepada warganya.

Keputusan Bank Negara Vietnam menegaskan kembali komitmen Vietnam terhadap kerja sama regional dan keyakinannya akan pentingnya kerja sama demi kesejahteraan jangka panjang. Inisiatif ini siap memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Asia Tenggara.

Konektivitas pembayaran lintas batas sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara-negara ASEAN.

Laporan International Finance Corporation (IFC) menyatakan bahwa kurangnya sistem pembayaran lintas batas yang efektif dapat menghambat perdagangan dan investasi, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal ini dapat menyebabkan hilangnya potensi peluang pertumbuhan bagi bisnis-bisnis tersebut dan perekonomian regional secara keseluruhan.

Bergabungnya Bank Negara Vietnam dapat berkontribusi pada pembentukan sistem pembayaran lintas batas yang lebih kuat dan efisien sehingga dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas perdagangan dan investasi di Asia Tenggara.

Partisipasi Bank Negara Vietnam dalam inisiatif ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan, mengingat pengalamannya dalam menjaga kebijakan moneter dan stabilitas keuangan Vietnam.

Namun, terdapat tantangan dalam konektivitas ini, seperti perbedaan kerangka peraturan dan infrastruktur TI di negara-negara ASEAN.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Bank Negara Vietnam berencana berkolaborasi dengan bank sentral dan lembaga keuangan lain di kawasan.

Kolaborasi ini dapat membantu menetapkan seperangkat peraturan dan regulasi standar yang dapat mendorong kelancaran pemrosesan pembayaran lintas negara.

Salah satu manfaat signifikan dari peningkatan konektivitas pembayaran lintas negara adalah pemulihan ekonomi pascapandemi. UMKM, khususnya, sangat terpukul oleh pandemi ini dan membutuhkan dukungan untuk bangkit kembali.

Dengan sistem pembayaran lintas batas yang lebih baik, UMKM dapat memperluas bisnis mereka melampaui batas negara, sehingga mengurangi ketergantungan ekonomi masing-masing negara anggota.

Misalnya, UMKM Malaysia kini dapat melakukan perdagangan dengan UMKM Vietnam secara lebih efisien, sehingga mengarah pada kemitraan yang saling menguntungkan yang dapat membantu mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.

Inisiatif ini juga dapat memperkuat komunitas ASEAN dan meningkatkan kegiatan ekonomi seperti pariwisata dan sektor jasa lainnya.

Situasi global saat ini membuat industri pariwisata terhenti. Konektivitas pembayaran lintas batas yang lebih baik dapat memfasilitasi transaksi yang lebih lancar bagi wisatawan, sehingga berdampak pada peningkatan pariwisata regional.

Selain itu, sektor jasa lain seperti e-commerce dan Fintech juga dapat mengambil manfaat dari inisiatif ini, sehingga menciptakan ekonomi digital lebih kuat di Asia Tenggara.

Kerjasama Konektivitas Pembayaran Regional merupakan langkah penting menuju peningkatan konektivitas pembayaran lintas batas di negara-negara ASEAN.

Peningkatan pembayaran lintas batas dapat mendorong lebih banyak perdagangan dan investasi, membantu UMKM dalam pemulihan ekonomi pascapandemi, dan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ASEAN secara keseluruhan.

Dengan maraknya pembayaran digital dan solusi inovatif lainnya, inilah saat yang tepat untuk memperkuat koneksi dan membangun front persatuan yang kuat.

Dengan bekerja sama secara erat, negara-negara ASEAN dapat meningkatkan konektivitas pembayaran kolektif dan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai episentrum ekonomi global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com