Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik PO Bus Sugeng Rahayu yang Dulu Bernama Sumber Kencono?

Kompas.com - 31/08/2023, 14:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bagi warga yang tinggal di sepanjang Jalan Nasional Surabaya-Yogyakarta, tentu sudah sangat akrab dengan bus Sugeng Rahayu, bus ini merupakan bagian dari Perusahaan Otobus (PO) Sumber Group.

Armada bus Sumber Group ini boleh dibilang adalah salah satu andalan bagi warga di seputaran Jawa Timur, Jawa Tengah (khususnya eks Karesidenan Solo), dan Yogyakarta untuk bepergian antar-ketiga kawasan tersebut.

Jalur penghubung Surabaya-Yogyakarta ini terbilang gemuk lantaran potensi pasar penumpangnya yang sangat besar. Pesaing sengit dari Sumber Group di trayek ini adalah Eka Mira Prima Sentosa dengan armadanya yakni Eka (eksekutif) dan Mira (ekonomi).

Awalnya, Sugeng Rahayu bernama Sumber Kencono. Oleh masyarakat sekitar, Sumber Kencono sering dipelesetkan dengan Sumber Bencono (sumber bencana) lantaran ulah beberapa oknum supir bus yang dianggap ugal-ugalan.

Baca juga: Sejarah PO Sugeng Rahayu, Dijuluki Sumber Bencono, Pernah Dibekukan Kemenhub

Insiden maut paling fatal adalah saat bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan di Puri, Mojokerto. Di mana kecelakaan tersebut memakan korban meninggal hingga 20 orang pada 2011.

Karena seringkali mengalami insiden kecelakaan di jalan raya, bus ini kemudian berganti nama menjadi PO Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu. Namun kemudian beberapa armada bus Sumber Selamat namanya juga berganti menjadi Sugeng Rahayu yang bertahan hingga sekarang.

Pemilik Sumber Group

Merangkum pemberitaan dari Tribunnews, sang pemilik Sumber Group adalah Setyaki Sasongko, seorang pengusaha transportasi asal Sidoarjo, Jawa Timur yang mendirikan PO tersebut pada tahun 1981.

Dengan cepat PO ini berkembang pesat. Berawal dari hanya 6 unit bus, jumlah armadanya meningkat pesat hingga puluhan bus dalam beberapa tahun saja. Tarifnya yang relatif terjangkau membuat Bus Sumber Kencono banyak diminati masyarakat.

Baca juga: Siapa Pemilik Toko Buku Gunung Agung yang Kini Terus Merugi?

Terlebih lagi, Kereta Api Madiun Jaya Ekspres yang sempat jadi kompetitor beratnya di rute Madiun-Solo-Yogyakarta dihentikan operasionalnya oleh KAI. Praktis pesaing Sumber Group hanya menyisakan Group Eka dan beberapa bus lintas provinsi.

Mendominasi jalanan sepanjang Jalan Nasional Jawa Timur-Yogyakarta, sayangnya bus Sumber Kencono malah sering terlibat dalam beberapa insiden kecelakaan serius.

Periode kelam terjadi antara tahun 2009 sampai 2011, di mana beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Bus Sumber Kencono mengalami peningkatan. Masyarakat pun geram dan meminta PO ini dibekukan izinnya.

Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim antara 2009 hingga 2011, terjadi 76 kasus kecelakaan yang melibatkan Sumber Kencono. Dalam kurun tiga tahun itu Sumber Kencono menyebabkan 75 orang meninggal, 38 luka berat, dan 76 orang luka ringan.

Baca juga: Siapa Pemilik Texas Chicken yang Tutup Seluruh Gerainya di RI?

Setyaki Sasongko berjuang keras agar Sumber Kencono terhindar dari kebangkrutan jika izin trayek dibekukan. Menurutnya, Sumber Group menjadi sumber kehidupan bagi ribuan karyawan.

“Kami punya banyak karyawan, ada seribu lebih. Toh kecelakaan kemarin yang salah bukan kami,” kata Setyaki Sasongko pada September 2011.

Dishub Jawa Timur kala itu akhirnya memutuskan tetap memberikan izin operasi pada Sumber Group. Namun beberapa sanksi diberlakukan seperti pengurangan armada. Manajemen perusahaan juga berjanji akan menindak tegas pengemudi yang ugal-ugalan.

Bahkan, perusahaan juga memasang alat pendeteksi kecepatan pada setiap armada busnya agar supir tidak melanggar batas kecepatan. Hasilnya memang angka kecelakaan jauh berkurang, kepercayaan masyarakat pun kembali meningkat.

Baca juga: Sering Dikira Merek Asing, Siapa Pemilik Holland Bakery Sebenarnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com