Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal LRT Jabodebek Bermasalah, Erick Thohir: Ada Masa Penyesuaian

Kompas.com - 31/08/2023, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait LRT Jabodebek yang mengalami beberapa gangguan pada pekan pertama beroperasi.

Diketahui LRT Jabodebek sempat mengalami pintu otomatis yang tidak bisa tertutup, serta listrik pada rangkaian kereta sempat padam akibat gangguan pada Traction Power Supply Substant (TPSS).

Adapun rangkaian LRT Jabodebek merupakan produksi PT INKA (Persero), BUMN di sektor manufaktur kereta api.

Erick menuturkan, Indonesia baru pertama kali memiliki moda transportasi LRT dengan teknologi tanpa masinis. Oleh sebab itu, dibutuhkan masa penyesuaian dalam pengoperasiannya.

"Inikan karya anak bangsa, kita baru pertama kali punya LRT, pasti ada transisi waktu lah. Kita jangan jadi bangsa yang dikit-dikit ngeluh," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Masalah Pintu LRT Jabodebek Tak Tertutup , INKA: Secepatnya Diatasi

Menurutnya, masyarakat harus mendukung produk karya anak bangsa, yang dalam hal ini LRT merupakan perkembangan dari moda transportasi modern.

Terlebih saat ini pemerintah berupaya menekan tingkat polusi di Jakarta dengan memperbanyak ketersediaan transportasi massal, salah satunya LRT Jabodebek.

"Ketika polusi udara seperti hari ini, ngambek. Tapi mendukung buatan Indonesia dengan memakai kendaraan publik, ngambek. Jadi solusinya yang mana?," ungkapnya.

"Jadi sama-sama harus bersyukur. Ini ada polusi, harus kita lawan, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dengan apa? Publik transportasi," tambah Erick.

Baca juga: LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Jokowi: Jangan Bully Produk Kita Sendiri

Dia optimis beroperasinya LRT Jabodebek akan menekan polusi di Ibu Kota. Berdasarkan hitungan pemerintah, LRT mampu mengangkut 140.000 penumpang, bahkan ke depan ditargetkan bisa melayani 400.000 orang setiap hari.

Artinya, akan ada banyak peralihan dari pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi umum, sehingga mengurangi emisi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor.

"LRT ini nanti pelan-pelan berjalan baik bisa 140.000 penumpang, bisa sampai 400.000. Artinya apa? Jumlah 992.000 kendaraan yang datang ke Jakarta itu bisa berkurang," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com