JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) merekomendasikan lima hal untuk memaksimalkan hasil kekayaan alam di sektor kelautan dan perikanan.
Hal ini menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI ke-XVIII yang ingin dilakukannya hilirisasi komoditas hasil laut.
Ketua Bidang Kemaritiman, Kelautan, dan Perikanan BPP HIPMI Fathul Nugroho mengatakan, hilirisasi hasil laut dan perikanan nasional merupakan hal yang penting. Oleh sebab itu, dalam rumusan Rakernas HIPMI direkomendasikan lima hal.
"Pertama, HIPMI mendorong pemerintah menerapkan kebijakan hilirisasi hasil kelautan dan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai ekspor agar tidak kalah dari negara tetangga Vietnam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Jokowi: Presiden Selanjutnya Jangan Hentikan Hilirisasi
Rekomendasi itu diberikan, lantaran HIPMI ingin pemerintah serius memaksimalkan kekayaan laut nasional. Pasalnya, sektor ini memiliki potensi yang luar biasa besar.
Terlebih, tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor hasil perikanan mencapai 7,66 miliar dollar AS, lebih tinggi dari realisasi di 2022 yang sebesar 6,4 miliar dollar AS untuk hampir 1 juta ton ikan.
Namun, angka target maupun realisasi tersebut masih di bawah nilai ekspor seafood negara tetangga Vietnam yang mencapai 11 miliar dollar AS pada tahun 2022.
Maka untuk mendorong hilirisasi dan mengejar ketertinggalan, HIPMI merekomendasikan untuk pemerintah memberikan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) sektor kelautan dan perikanan untuk anggota HIPMI yang berskala UMKM di seluruh Indonesia.
Fathul bilang, dengan besaran alokasi KUR sebesar Rp 460 triliun di tahun ini, maka seharusnya tidaklah sulit bagi pemerintah mendorong agar Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memprioritaskan kepada pengusaha muda.
"Adapun rekomendasi ketiga, HIPMI mendorong peningkatan efisiensi jaringan logistik nasional," ucapnya.
Baca juga: Soal Hilirisasi, Jokowi: Kita Ini Ekspor Bahan Mentah sejak VOC...
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.