Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Egiya Riahta
Pegawai Bank Sentral

Analis di Bank Indonesia yang termotivasi untuk menulis lebih banyak

Memperluas Penggunaan Transaksi Mata Uang Lokal di Indonesia

Kompas.com - 08/09/2023, 14:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI TENGAH terpaan gejolak ekonomi global, penguatan ekonomi nasional membutuhkan dukungan stabilitas makro ekonomi, terutama dari sisi perdagangan dan investasi luar negeri.

Salah satu penguatan stabilitas makro melalui penggunaan mata uang lokal dalam transaksi Indonesia dengan negara mitra yang memiliki potensi besar.

Indonesia membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nasional untuk mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi Indonesia dengan negara mitra (Local Currency Transaction /LCT).

Satgas LCT (Transaksi Mata Uang Lokal) Nasional dibentuk di Indonesia dengan tujuan meningkatkan stabilitas rupiah dan memperkuat pasar keuangan negara.

Satgas ini fokus mendorong pelaku usaha untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi langsung.

Kita akan membahas konteks latar belakang Gugus Tugas, rekomendasi kebijakannya, dan potensi manfaat kolaborasi internasional. Kami akan menguraikan bagaimana upaya Gugus Tugas ini dapat mendorong stabilitas dan pertumbuhan keuangan.

Gubernur Perry Warjiyo, Gubernur Bank Sentral Indonesia, meresmikan Satgas LCT Nasional. Satgas ini merupakan kolaborasi beberapa otoritas untuk mengurangi kerentanan terhadap volatilitas eksternal dan memperdalam pasar keuangan negara.

Salah satu tujuan penting gugus tugas ini adalah mendorong penggunaan rupiah dalam transaksi domestik.

Untuk menstabilkan rupiah dan mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS, Satgas merumuskan kebijakan untuk mendorong penggunaan transaksi mata uang lokal di berbagai sektor.

Pihak berwenang telah merumuskan rekomendasi kebijakan untuk mendorong pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah, untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi mereka.

Usulan tersebut antara lain pelonggaran peraturan terkait pengendalian devisa dan diperbolehkannya perusahaan melaporkan transaksi perdagangan dalam rupiah.

Selain itu, Satgas menyarankan untuk memasukkan penggunaan mata uang lokal dalam proyek infrastruktur yang sedang dibangun pemerintah.

Gugus Tugas mengusulkan agar sektor perbankan dan keuangan menerapkan ketentuan untuk mendukung penggunaan transaksi mata uang lokal.

Gugus Tugas telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) di tingkat internasional untuk menunjukkan bagaimana otoritas di sektor keuangan dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam implementasi kebijakan.

Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memperluas penggunaan mata uang lokal di negara masing-masing guna memperkuat pasar keuangan domestik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com