Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Darurat Tidak Boleh Diinvestasikan, Kenapa?

Kompas.com - 14/09/2023, 09:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana darurat sangat berguna ketika ada gangguan dalam hidup yang mendadak terjadi. Ini bisa berupa atap rumah bocor, tagihan medis tidak terduga, kehilangan pekerjaan, atau bahkan operasi darurat untuk hewan peliharaan.

Para pakar keuangan biasanya merekomendasikan memiliki dana darurat setara pengeluaran tiga hingga enam bulan.

Idealnya Anda perlu menyimpan dana darurat di rekening tabungan, deposito, reksa dana, atau produk keuangan lainnya yang mudah ditarik atau dicairkan. Namun, mungkin saja muncul keinginan untuk menginvestasikan dana darurat agar memperoleh keuntungan.

Baca juga: Sudah Punya Asuransi, Apakah Dana Darurat Masih Penting?

Ilustrasi dana darurat.SHUTTERSTOCK/MOZAKIM Ilustrasi dana darurat.

Akan tetapi, sebelum Anda menginvestasikan dana darurat, ada alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan keputusan ini.

Dikutip dari CNBC, Kamis (14/9/2023), secara umum, bukanlah ide yang baik untuk menginvestasikan dana darurat. Pengeluaran tak terduga tentu saja benar-benar tidak dapat diprediksi.

Ketika Anda menginvestasikan dana darurat, Anda berisiko kehilangan investasi awal jika nilai aset turun di bawah harga pembeliannya.

Namun, menyimpan dana darurat di rekening tabungan akan menghemat setoran awal saat Anda benar-benar membutuhkannya.

Baca juga: Menabung Dana Darurat Vs Bayar Utang, Mana yang Harus Lebih Dulu?

Menginvestasikan dana darurat berarti Anda mungkin akan memiliki lebih sedikit uang untuk menutupi pengeluaran mendadak yang besar.

“Kita harus melarang diri kita untuk memainkan permainan biaya peluang dengan dana darurat kita,” kata Brian O'Leary, wealth advisor dan analis senior di ALINE Wealth.

Ilustrasi dana darurat.SHUTTERSTOCK/BANGOLAND Ilustrasi dana darurat.

"Jangan katakan, 'seandainya saya menginvestasikan dana darurat, (uang) saya akan naik X persen'," ujar O'Leary.

Pada akhirnya, yang terbaik adalah menyimpan dana darurat di rekening tabungan. Dengan cara ini, Anda tidak perlu khawatir tentang apa yang terjadi dengan dana darurat selama kondisi pasar yang penuh tekanan.

Baca juga: 7 Tips Sukses Mengumpulkan Dana Darurat agar Tak Terasa Berat

Bayangkan pasar saham sedang anjlok, Anda kehilangan pekerjaan karena buruknya perekonomian dan kemudian menyadari bahwa dana darurat bernilai setengah dari nilai sebelum fluktuasi pasar.

"Pada saat terjadi kecelakaan, sudah terlambat untuk mengenakan sabuk pengaman Anda," kata O'Leary.

“Jadi jika Anda tidak mengenakan sabuk pengaman, Anda memerlukan tindakan lain untuk menjaga diri Anda tetap aman. Dengan kata lain, jika investasi Anda turun, Anda memerlukan cara lain untuk mendapatkan dana darurat," imbuh dia.

Ini bisa berarti mengambil utang untuk menutupi pengeluaran Anda, dan itu bisa menjadi sangat mahal, tutur O'Leary.

Baca juga: Kapan Dana Darurat Boleh dan Tidak Boleh Digunakan? Ini Panduannya

Daripada menginvestasikan dana darurat, pertimbangkan untuk menyimpan dana darurat di rekening tabungan dengan bunga tinggi. Rekening tabungan dengan bunga tinggi memberi bunga setiap bulan hanya dengan menyimpan uang di rekening.

Hal ini memungkinkan Anda meningkatkan saldo sedikit lebih cepat meskipun Anda tidak memberikan kontribusi rutin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com