JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki dana darurat dapat membantu Anda tetap bertahan dan memberikan ketenangan pikiran saat menghadapi ketidakpastian finansial. Namun, dana darurat perlu digunakan dengan bijak.
Dilansir The Balance, Sabtu (9/9/2023), Anda sebaiknya hanya menggunakan dana darurat ketika Anda benar-benar mengalami keadaan darurat, seperti biaya pengobatan, kehilangan pekerjaan, atau perceraian.
Belanja saat liburan, uang muka mobil baru, atau peralatan rumah tangga baru tidak termasuk dalam keadaan darurat. Sebaliknya, Anda sebaiknya menabung untuk pengeluaran ini secara terpisah dan menyisihkan dana darurat pada saat Anda benar-benar membutuhkannya.
Baca juga: Catat, Cara Mengumpulkan Dana Darurat
Untuk keadaan darurat berkepanjangan yang menyebabkan kesulitan keuangan, mengelola dana darurat menjadi penting untuk memastikan Anda tidak menghabiskan dana darurat sebelum situasi membaik.
Berikut cara menggunakan dana darurat dengan bijak agar tidak menimbulkan penyesalan.
“Setelah rajin menabung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, Anda mungkin ragu untuk benar-benar menyentuh dana darurat Anda,” kata Ramit Sethi, penulis keuangan pribadi terlaris New York Times.
Keraguan ini wajar terjadi pada pembelian yang tidak penting. Namun, jika menyangkut penggunaan uang dalam keadaan darurat, jangan ragu.
Baca juga: Di Mana Sebaiknya Menyimpan Dana Darurat?
“Dengan dana darurat, jika Anda punya dan membutuhkan dana, gunakanlah," saran Sethi.
Ketika keadaan mengguncang keuangan Anda, misalnya kehilangan pekerjaan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menginventarisasi dana darurat dan aset likuid lainnya yang dapat Anda akses.