Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 22/09/2023, 08:10 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka usaha waralaba alias franchise salah satu opsi yang bisa dicoba untuk membuka usaha bagi pemula. Sebab, konsep dan merk sudah tersedia.

Pengelola hanya tinggal menjalankan usahanya sesuai dengan kesepakatan waralaba yang ditawarkan.

Meskipun begitu, sebagai pemula yang ingin menekuni bisnis franchise sebaiknya Anda tidak asal memilih investasi bisnis yang ditawarkan. Tak jarang perusahaan-perusahaan yang menyelenggarakan kemitraan membuat beberapa kesalahan dalam menjalankan bisnisnya.

Akibatnya banyak bisnis franchise yang tumbang ditengah jalan sebelum mencapai kesuksesannya.

Mengutip dari buku "Mudahnya Usaha Kuliner yang Kian Populer", Jumat (22/9/2023), berikut adalah 8 kesalahan dalam menjalankan bisnis franchise yang perlu kita hindari.

Baca juga: Cerita Ogy Raup Omzet dari Franchise Go-Milk, Bisa Biayai Pendidikan S2

1. Tidak memiliki dana yang besar

Sekalipun ada bisnis franchise yang modalnya kecil, tapi kamu tetap memerlukan dana yang besar untuk biaya tak terduga seperti renovasi.

Pada kenyataannya tidak semua franchisor (pemilik merk franchise) memiliki dana segar untuk mengembangkan bisnis mereka. Sehingga pengelolaan dan pertumbuhan bisnis harus terhambat karena kurangnya dana segar, dan pada akhirnya bisnis tersebut hanya akan tenggelam di tengah persaingan bisnis franchise lainnya.

2. Salah memilih partner bisnis

Kesalahan yang sering dilakukan para franchisor adalah tidak selektif dalam memilih partner bisnis atau calon franchisee (orang yang membeli franchise). Sehingga banyak investor yang sama sekali belum mengerti tentang bisnis, dan belum memiliki pengalaman di dunia franchise bergabung dengan sebuah kemitraan.

Akibatnya fokus franchisor untuk mengembangkan bisnisnya hanya akan terpecah, dan waktunya hanya tersita untuk mendampingi para mitranya.

3. Ingin pertumbuhan yang cepat

Tidak selamanya pertumbuhan bisnis yang terlalu cepat memberikan kesuksesan bagi pelaku usahanya. Bila persiapan kita belum matang dan dukungan manajemen belum bisa maksimal, maka pertumbuhan jumlah franchisee yang semakin besar hanya akan mempersulit posisi Anda sebagai franchisor.

Karena masing-masing franchisee membutuhkan pendampingan dan pengontrolan rutin dari franchisornya.

Baca juga: 5 Tips Membuka Franchise Minuman untuk Pemula

 


4. Tidak memiliki cukup pengalaman dalam bisnis

Tidak hanya calon franchisee saja masih belum berpengalaman di bisnis franchise, banyak franchisor baru yang menawarkan kerjasama kemitraan dengan sistem coba-coba. Sehingga kemitraan yang ditawarkan belum siap bersaing dengan franchisor lain dan tidak dapat bertahan lama di tengah persaingan yang ada.

5. SDM dan SOP tidak matang

Para calon franchisee membutuhkan pelatihan SDM dan SOP yang benar-benar matang sebelum mereka menjalankan bisnisnya.

Namun sampai hari ini masih banyak franchisor yang belum memberikan bekal tersebut secara optimal kepada para franchisee, sehingga kualitas produk yang ditawarkan pengaruh bagus tendang tidak sama.

Baca juga: Sempat Gagal 2 Kali, Intip Kisah Inspiratif Yudha Kembangkan Waralaba Fried Chicken “Lazizaa”

6. Menawarkan konsep yang belum terbukti

Kebanyakan franchisor terdorong menyelenggarakan kemitraan untuk mengembangkan bisnisnya dengan waktu yang relatif singkat. Motivasi inilah yang sering membuat franchisor melakukan kesalahan, karena mereka hanya fokus mengembangkan bisnisnya tanpa memikirkan konsep bisnis dengan matang.

Sehingga Return of Investment (ROI) yang dijanjikan masih belum bisa dibuktikan oleh para mitranya.

7. Dana operasional kurang

Kebanyakan fanchisee hanya memiliki dana sebesar investasi yang diminta para franchisor, selebihnya mereka menggantungkan segala kebutuhan bisnisnya dari dukungan para franchisor.

Pastinya pola seperti ini menjadi salah satu kesalahan besar para pelaku bisnis franchise, karena bagaimanapun juga franchisee memerlukan cadangan dana untuk memenuhi segala kebutuhan operasional bisnisnya.

8. Komunikasi tidak efektif

Meskipun franchisor sudah mempercayakan bisnisnya untuk dijalankan para mitra, namun sebagai pemilik brand wajib memonitori dan juga memberikan tenaga serta pikiran untuk mengembangkan bisnis franchise yang dijalankan.

Sebagai seorang franchisee, sudah sewajarnya bila Anda mematuhi dan mengikuti segala sistem yang telah ditetapkan franchisor dalam perjanjian kemitraan. Sehingga kerjasama yang terjalin dapat berjalan baik, tanpa ada perselisihan antara franchisee dan franchisor.

(Sumber: Widiastuti, Ira. 2018.Mudahnya Usaha Kuliner yang Kian Populer. Pustaka Baru Press. Yogyakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com