Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Sebut Toko Kelontong Tradisional adalah Bisnis Menjanjikan

Kompas.com - 27/09/2023, 18:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan.

Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers SRC untuk Indonesia: UMKM Berkelanjutan untuk Indonesia Jadi Lebih Baik, Rabu (27/9/2023).

"(Toko kelontong) terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas," kata dia.

Ia mengatakan, hal itu didasari pada hasil survei Litbang Kompas untuk Sampoerna Retail Community (SRC).

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Capai Angka 6 Persen

UMKM masih mejadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah telah membantu UMKM melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya tentang kemudahan, perlindungan, pemberdayaan koperasi usaha kecil, mikro, dan menengah.

Pemerintah juga telah mendorong akses pembiayaan untuk UMKM denga Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Mekaar, Lembaga Pendanaan Dana Bergulir (LPDB), digitalisasi, dan kemitraan UMKM dengan usaha besar, dan perluasan akses pasar.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan terdapat gambaran positif dalam hasil survei SRC dan Tim Riset Kompas Gramedia Media.

Survei ini menunjukkan kontribusi yang signifikan dari keberadaan toko kelontong di bawah bendera SRC.

Kontribusi aset SRC pada 2022 sebesar Rp 236 triliun atau setara dengan 11,36 persen produk domestik bruto (PDB) ritel Indonesia.

Dari sisi dampak daya saing, rata-rata omzet meningkat 42 persen setelah bergabng menjadi SRC. Adapun, 90 persen dari toko kelontong SRC menggunakan digitalisasi.

"Ini lebih besar dari adaptasi toko kelontong biasa," ujar Airlangga.

Baca juga: Minta TikTok Shop Ditutup, Mendag Beri Waktu Seminggu

Tak hanya itu, 77 persen dari toko di bawah SRC juga mengalami penambahan jenis unit usaha.

Di sisi lain, sebanyak 51 persen toko yang ada telah menyerap tenaga kerja di sekitar toko untuk menjadi karyawan. Toko kelontong SRC juga membantu penjualan produk UMKM di sekitar melalui pojok lokal.

"Omzetnya bisa mencapai Rp 5,65 triliun per tahun," ungkap dia.

Airlangga juga menuturkan, SRC berkontribusi pada digitalisasi sistem keuangan yang inklusif dan mendorong penggunaan pembayaran non tunai dan pembayaran kepada toko grosir.

"Survei ini diharapkan menjadi dorongan kuat bagi dunia usaha untuk membantu kerja sama dengan UMKM terutama bagi warung dan toko kelontong yang saat ini jumlahnya 3,57 juta unit agar dapat tumbuh berkembang menjadi ritel modern yang besar," tandas Airlangga.

Sebagai informasi, ekosistem SRC merupakan toko kelontong yang tergabung dalam program pembinaan kemitraan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS).

Baca juga: Bank Mandiri Gelar Wirausaha Muda Mandiri 2023, Ayo Daftar Sekarang!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Pengusaha Konveksi: Jika Permendag 8/2024 Tak Diubah, Industri Kecil Menengah Mati

Whats New
Menunda Tapera untuk Pekerja

Menunda Tapera untuk Pekerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com