JAKARTA, KOMPAS.com - PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dan PT Antareja Mahada Makmur (anak usaha PPA) bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga dalam penyediaan bahan bakar ramah lingkungan ultra low sulphur gasoil dan green diesel. Penandatanganan nota kesepahaman ini berlangsung disela event Coaltrans Asia ke-28 di Bali.
Presiden Direktur PPA Christianto Setyo menggarisbawahi keselarasan produk-produk bahan bakar ramah lingkungan dari Pertamina Patra Niaga dengan strategi PPA untuk sektor lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, dan corporate governance/ESG) dalam periode 2023-2027.
"PPA berkomitmen untuk terus mengurangi jejak lingkungan dari kegiatan operasional, di antaranya dengan mengurangi emisi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, dan kami berharap kerja sama ini menjadi langgeng," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: RI Punya Bursa Karbon, Pertamina: Kita Patut Berbangga
Ultra low sulphur gasoil disebut sebagai jenis bahan bakar dengan emisi yang rendah, bersahabat dengan lingkungan, mengandung aditif pelindung mesin, serta memiliki kadar asam yang minim, sehingga mengurangi risiko korosi pada komponen mesin.
Bahan bakar ini juga setara dengan standar Euro 5, yang merupakan standar tertinggi untuk bahan bakar di dunia saat ini.
Sementara itu, green diesel memiliki karakteristik mirip dengan bahan bakar fosil tetapi memiliki kualitas yang lebih unggul dalam beberapa parameter, termasuk cetane number yang lebih tinggi untuk pembakaran yang lebih efisien, serta kadar sulfur yang lebih rendah.
Baca juga: Pertamina Masih Cari Partner Baru di Blok Masela
"Green diesel ini adalah bahan bakar diesel murni yang diproduksi dari bahan bakar bio, bukan FAME (Fatty Acid Methyl Ester). Proses produksinya membuat kualitasnya jauh lebih baik, dan bahan bakar ini dapat digunakan hingga seratus persen kandungan bio," jelas Christianto.
Sementara itu, Direktur Antareja Mahada Makmur, Muhammad Affan menjelaskan, ultra low sulphur gasoline memiliki kadar sulfur yang sangat rendah, hanya 10 ppm, yang sangat penting untuk menjaga emisi gas buang yang ramah lingkungan.
"Hal ini akan mengurangi emisi serta memperpanjang umur mesin karena rendahnya kandungan sulfur yang dapat mengurangi korosi pada mesin," katanya.
Baca juga: Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.