Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gandeng Perusahaan China untuk Produksi Mobil Listrik

Kompas.com - 29/09/2023, 18:43 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan bekerja sama dengan satu perusahaan besar asal China untuk berinvestasi di sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat menghadiri Hub Space 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (29/2023).

"Dalam waktu dekat kita akan tanda tangan kerja sama dengan satu perusahaan nomor 3 terbesar di Tiongkok untuk menginvestasikan EV Indonesia," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Blue Bird Alokasikan Belanja Modal Rp 250 Miliar untuk Beli Mobil Listrik

Luhut juga mengajak perusahaan tersebut untuk turut serta dalam pembuatan mobil listrik di Indonesia.

"Saya sudah minta sama mereka untuk mereka juga bisa join dengan pemerintah Indonesia atau premier sektor Indonesia untuk membuat mobil listrik," ucapnya.

Luhut mengungkapkan, saat ini pemerintah telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh para ahli dari kalangan akademisi di berbagai universitas untuk pengembangan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Baca juga: Luhut Sebut Indonesia Bisa Produksi Mobil Listrik pada 2025

"Itu untuk menyiapkan kerja sama dalam research, dan kemudian kita bisa nanti melakukan produksi dari sini untuk bisa keluarkan mobil listrik," kata dia.

Luhut sebelumnya mengatakan, Indonesia sudah bisa memproduksi mobil listrik pada 2025.

"Kita pada tahun 2025, itu sudah memproduksi lithium baterai dan mobilnya," kata dia dalam Seminar Nasional Ikatan Alumni Xaverius (Ikaxa), Jakarta, Rabu (14/9/2023).

Luhut bilang, Indonesia sedang menarik minat industri otomotif. Salah satunya Geely Auto Group, pabrikan mobil listrik terbesar ketiga di China.

Baca juga: Luhut Klaim Larangan Berdagang Tak Ganggu Investasi TikTok di RI

Perusahaan tersebut disebut tertarik dengan tawaran Pemerintah Indonesia yang akan memberikan suplai nikel ore sebagai bahan baku baterai mobil listrik.

"Kami sudah lihat tempatnya, kemarin pas datang saya offer dia 'eh kamu mau enggak bikin di Indonesia? Tetapi jadi merek Indonesia. Tapi research-nya dengan Indonesia'. Dia (Geely) bilang mau. Nanti kami suplai kamu dengan nikel ore. Kapan lagi kita punya mobil Indonesia. Jadi research bersama-sama kita buat. kita lakukan lead-form namanya Indonesia," jelasnya.

Mantan Menko Polhukam ini pun sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai hal tersebut dan akan melibatkan sejumlah perguruan tinggi ternama untuk melakukan riset.

Baca juga: Disinggung Luhut, Apa Kabar Pajak Karbon?

"Kemarin di Kereta Cepat saya lapor Presiden, dia mau. Tapi research-nya harus dipimpin oleh orang Indonesia. Saya minta Presiden, saya minta Prof Satrio, itu guru besar dari ITB, nanti dia menggabungkan UI, UGM, ITB, dan ahli-ahli kita itu untuk kerja sama ini," ujar Luhut.

Dengan begitu kata Luhut, Indonesia sudah mampu merakit mobil listrik pada 2025 atau paling lambat 2026.

Baca juga: Menilik Dampak Mobil Listrik untuk Ekonomi Berkelanjutan, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com