Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik di China Disebut Lebih Murah dari RI, Luhut: Dilihat Dulu Tipenya

Kompas.com - 25/07/2023, 17:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons tanggapan masyarakat yang menilai harga mobil listrik di China jauh lebih murah dibandingkan harga mobil listrik di Tanah Air.

Menurut Luhut, mahal atau murahnya harga kendaraan listrik bergantung pada tipe kendaraannya.

"Mungkin saja (terjadi) tipenya sama, tetapi harganya berbeda. Harus dilihat tipenya juga karena tipenya juga macam-macam," kata Luhut dalam acara "Nickel Conference 2023" di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Oleh sebab itu, lanjut Luhut, untuk tetap menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, pemerintah sedang menggodok pemberian insentif.

Baca juga: Luhut Bakal ke California Temui Elon Musk, Tagih Realisasi Investasi Tesla

Bahkan, Indonesia tak segan-segan akan meniru Thailand dan Vietnam dalam menetapkan insentif kendaraan listrik.

"Saya pikir insentif akan diselesaikan besok di rapat Kabinet, tetapi pada dasarnya kami membuatnya sederhana. Apa yang terjadi di Thailand apa yang terjadi di Vietnam, itu saya kira menjadi patokan kita dan melakukan beberapa penyesuaian di sana-sini," ujar Luhut.

Adapun sebelumnya diberitakan, Pemerintah RI memastikan bakal terus melanjutkan transformasi industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Tanah Air.

Pasalnya, transformasi ini diklaim sesuai dengan kebutuhan ekonomi nasional karena mampu menurunkan emisi sekaligus ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Luhut Sebut 6 Cara Indonesia Jadi Negara Kuat dalam 30 Tahun ke Depan

Di satu sisi, penggunaan kendaraan listrik juga bisa menjaga kelangsungan sektor otomotif nasional dan mendorong pemanfaatan kekayaan alam dalam negeri sebagai sumber energinya.

"Adopsi massal kendaraan listrik menjadi salah satu komponen kunci dalam perjalanan transisi energi Indonesia yang merupakan sebuah keniscayaan," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator dan Investasi, Rachmat Kaimuddin dalam keterangannya, Jumat (23/6/2023).

Ia menambahkan, Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai target nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan komitmen global untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Indonesia Akan Tiru Vietnam dan Thailand Terkait Insentif Kendaraan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com