JAKARTA, KOMPAS.com - PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengalokasikan capex atau belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun ini. Modal itu digunakan untuk membeli mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang akan digunakan untuk armada taksi.
Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Blue Bird Tbk (BIRD) Adrianto Djokosoetono saat ditemui Kompas.com di Menara Kompas Jakarta, Selasa (19/9/2023).
"Kita sudah menambah cukup banyak EV di tahun ini. Sudah ada 100 unit EV. Tapi kita masih punya budget (untuk nambah lagi). Kalau harga EV satunya Rp 500 juta, kita masih punya dana sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 250 miliar untuk dibelikan EV tahun ini," kata Adrianto kepada Kompas.com.
Baca juga: Menilik Sistem Keamanan hingga Perawatan Armada Bluebird
Adrianto mengungkapkan, pihaknya mulai membeli kendaraan listrik untuk dijadikan taksi sejak 2019. Adapun kendaraan - kendaraan tersebut dioperasikan melalui E- Bluebird, dan E-Silverbird mencapai 30 unit saat itu. Kini jumlah kendaraan EV yang dijadikan taksi mencapai 200 unit, yang juga dioperasikan oleh E-Goldenbird.
"Dari tiga kanal operasi itu, kami membedakannya berdasarkan tipe mobil dan layanannya," kata Adrianto.
Ketika ditanya apakah tahun depan akan menambah jumlah EV, Adrianto membenarkan hal tersebut, tapi ia tidak merinci jumlahnya. Dia bilang, Bluebird akan melakukan review implementasi EV yang sudah beroperasi saat ini.
Baca juga: Blue Bird Bakal Lego Tesla dan BYD Tahun Depan? Dirut: Biasanya Memang Kami Menjual...
Di sisi lain, untuk mendorong target zero emision pada 2030, minimal kendaraan EV Blue Bird harus 10 persen dari total kendaraan (taksi) yang beroperasi secara keseluruhan.
"Tahun depan kita akan mereview implementasi EV yang dilakukan saat ini. Sesuai dengan target kita di 2030 harus minimal mencapai 10 persen kendaraan, berarti kita harus menambah jumlah EV yang kita beli setiap tahunnya," ujar dia.
Adrianto menjelaskan, saat ini jumlah kendaraan listrik Blue Bird masih 1 persen dari total kendaraan yang beroperasi. Pembelian kendaraan EV juga bergantung pada ketersediaan atau supply kendaraan EV itu sendiri di Indonesia.
Baca juga: Blue Bird Bidik Jadi Transportasi Penghubung LRT Jabodebek dan Kereta Cepat
"Karena jumlahnya masih dibawah 1 persen dari total jumlah kendaraan Blue Bird. Ya kita targetkan (pembelian EV) sampai 10 persen. Itu yang kita canangkan minimum, melihat EV sendiri yang available di Indonesia. itu juga kan menentukan seberapa banyak yang akan kita adopsi," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.