NEW YORK, KOMPAS.com - Sering kali resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan bukan merupakan proses yang mulus. Resign kerja bisa bersifat emosional, dan Anda mungkin ingin menjaga hubungan profesional tetap utuh.
Anthony Klotz, psikolog organisasi dan profesor di Texas A&M mengatakan bahwa mengundurkan diri dari pekerjaan tidak jauh berbeda dengan putus dengan pasangan.
“Terlepas dari cara Anda melakukan percakapan tersebut, ini adalah interaksi antarpribadi terkait dengan keputusan besar yang akan memengaruhi sejumlah orang,” kata Klotz, dikutip dari CNBC, Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: Catat, 6 Kesalahan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Resign Kerja
“Sebagai seorang supervisor, meminta seorang karyawan untuk berhenti dari pekerjaan dapat menimbulkan banyak emosi negatif, seperti seseorang yang memutuskan hubungan dengan Anda," imbuh dia.
Berikut beberapa cara resign kerja yang disarankan Klotz dan pakar lainnya agar tidak menciptakan kesan buruk.
Langkah pertama yang harus Anda ambil setelah memutuskan untuk resign kerja adalah menjadwalkan pertemuan tatap muka, melalui telepon, atau video dengan atasan untuk memberi tahu mereka tentang rencana Anda.
"Lebih cepat lebih baik,” ungkap pakar karier LinkedIn Andrew McCaskill.
Baca juga: Apa Saja yang Harus Ditulis di Surat Resign Kerja?
“Tidak ada atasan yang ingin terkejut. Kirimkan e-mail kepada mereka dan katakan bahwa Anda ingin meluangkan waktu di kalender mereka untuk melakukan percakapan penting," imbuh dia.
McCaskill merekomendasikan untuk memberikan pemberitahuan setidaknya sebulan hingga dua minggu sebelum pengunduran diri Anda.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.