Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ahok Kurang Setuju Stasiun Kereta Cepat Ada di Halim

Kompas.com - Diperbarui 03/10/2023, 21:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sementara opsi kedua yang paling pas, menurut Ahok, adalah bersebelahan dengan Stasiun Manggarai. Lahannya pun relatif masih luas dan jalurnya bisa berdampingan dengan rel kereta yang sudah ada.

Usulan Ahok membangun stasiun kereta cepat di Manggarai sejatinya sama dengan tawaran yang diajukan pihak Jepang. Namun belakangan, Jepang terdepak dan digantikan China yang kemudian memilih membangun stasiun di Halim.

Baca juga: Disebut Jebakan China, Berapa Bunga Utang Kereta Cepat?

Jepang sendiri, dalam proposal yang ditawarkan ke pemerintah Indonesia, mengusulkan stasiun kereta cepat ada di Manggarai. Opsi lainnya stasiun KCJB yang ditawarkan Jepang ada di Senayan, Gambir, Jakarta Kota, Pasar Senen, dan Kemayoran.

Dari tengah kota, pihak Jepang mengusulkan membangun sebagian jalur kereta cepat ada di bawah tanah (underground). Sementara pemilihan Halim sebagai stasiun kereta cepat, menurut survei yang dilakukan JICA, menjadi opsi kedelapan.

Ahok bilang, Manggarai bisa dijadikan stasiun kereta cepat, asalkan kereta peluru menggunakan rel yang lebih kecil yang mana desainnya jadi standar kereta cepat Jepang.

Terlebih, Stasiun Manggarai juga menjadi hub moda transportasi terbesar di Jabodetabek, yakni kereta listrik alias KRL. Stasiun Manggarai juga terkoneksi dengan Trans Jakarta. Namun setelah pihak China yang memenangkan tender KCJB, bukan Jepang, ia menyerahkan keputusan akhirnya pada pemerintah.

Belum lagi, lanjut Ahok, apabila membangun stasiun kereta cepat Jakarta Bandung di Halim, maka pihaknya harus ikut turun tangan karena harus membebaskan lahan dari pemukiman warga.

"Kan mau dipasang di Halim tuh kereta api cepat, tetapi saya kira tidak gampang karena kami harus gusur 1.200 KK," kata Ahok saat itu.

Baca juga: Menilik Proyek Kereta Cepat Malaysia yang Mangkrak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com