Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Henry Nosih Saturwa
Analis Bank Indonesia

Analis Senior di Bank Indonesia

Insentif Intermediasi Mendorong Hilirisasi

Kompas.com - 04/10/2023, 09:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal baru dalam skema insentif ini antara lain memasukkan cakupan kegiatan bank yang memberikan kredit atau pembiayaan kepada usaha Ultra Mikro (UMi) dengan plafon sampai  Rp 20 juta maupun yang disalurkan dengan skema channeling oleh lembaga jasa keuangan lainnya pada ekosistem pembiayaan UMi.

Selain itu, terdapat refocusing insentif untuk pembiayaan sektor prioritas dengan cakupan sektor hilirisasi minerba dan nonminerba (pertanian, peternakan dan perikanan).

Pemberian insentif KLM kepada perbankan yang menyalurkan pembiayaan sektor hilirisasi minerba menjadi strategis untuk mengakselerasi minat perbankan nasional untuk membiayai sektor tersebut.

Hal ini dikarenakan pembiayaan hilirisasi khususnya minerba saat ini masih didominasi sumber dana yang berasal dari luar negeri.

Sejalan dengan strategi pengendalian harga, insentif KLM juga diberikan untuk perbankan yang menyalurkan pembiayaan dengan cakupan hilirisasi pangan di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

Hilirisasi pangan akan membuka ruang peningkatan nilai tambah ekonomi domestik lebih tinggi sekaligus dapat diarahkan untuk menjaga stabilitas harga.

Namun demikian, saat ini industri pangan masih didominasi usaha skala kecil yang belum banyak melakukan hilirisasi dan penerapan teknologi masih rendah.

Berdasarkan survei Bank Indonesia kepada 184 korporasi pangan skala kecil, sebanyak 60 persen belum melakukan hilirisasi dengan porsi penguasaan teknologi level advance hanya kisaran 3 persen.

Selanjutnya masih terdapat 90 korporasi kategori besar yang belum melakukan hilirisasi dengan porsi mencapai 37 persen.

Data hasil survei tersebut menunjukkan masih terdapat potensi untuk mengoptimalkan hilirisasi pangan di Indonesia, sehingga insentif KLM menjadi strategis untuk mengakselerasi perluasan hilirisasi korporasi pangan nasional.

Pada akhirnya, ketentuan insentif KLM yang berlaku mulai 1 Oktober 2023 akan mendorong intermediasi industri perbankan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang strong, balance, sustainable dan inclusive sebagaimana dicita-citakan seluruh rakyat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com