Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah dan IHSG Melaju di Zona Hijau

Kompas.com - 05/10/2023, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (5/10/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.07 WIB, IHSG berada pada level 6.916,86 atau naik 0,44 persen (30,2 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.886,57.

Sebanyak 244 saham melaju di zona hijau dan 117 saham di zona merah. Sedangkan 197 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 639,5 miliar dengan volume 1,5 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Inestindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penurunan IHSG kemarin adalah hal yang wajar, setelah mengalami beberapa kenaikan ke level 7.000 beberapa waktu sebelumnya.

Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 per Gram, Simak Rinciannya

 

Namun demikian, pada perdagangan hari ini pasar akan dibayangi sentimen positif, yang datang dari data ADP Employment Change yang mengalami kenaikan, naik tetapi dibawah proyeksi konsensus.

“Data ini memberikan sedikit angin bagi pelaku pasar dan investor hari ini untuk mulai membalikkan keadaan. Memang IHSG tidak boleh berlama lama di level 7.000. Penurunan yang cukup dalam (kemarin) kembali terjadi, namun hari ini berpotensi untuk mengalami kenaikkan,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas bergerak pada teritori positif. Nikkei Jepang berada pada level 30.792 atau naik 0,87 persen (265,1 poin), Strait Times menguat 0,7 persen (22 poin) pada level 3.169,42, dan Hang Seng Hong Kong bertambah 0,17 persen (29,8 poin) pada posisi 17.225,68.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah berada pada level Rp 15.578 per dollar AS, atau naik 56 poin (0,35 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.634 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi setelah data tenaga kerja AS semalam menunjukkan hasil di bawah prediksi pasar.

Data jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan menurut pihak swasta ADP hanya bertambah 89.000, lebih rendah dibandingkan ekspektasi 153.000.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini. Hasil data tersebut membantu meredam ekspektasi pasar soal kebijakan suku Bunga tinggi AS sehingga dollar AS bergerak melemah terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariton kepada Kompas.com.

Sementara itu, indeks dollar AS pagi ini sudah bergerak turun ke area 106, dari sebelumnya di kisaran 107. Pasar saat ini menantikan klaim tunjangan pengangguran mingguan dan Non Farm Payrolls versi pemerintah.

Hari ini rupiah bisa bergerak menguat ke arah support di sekitar Rp 15.600 per dollar AS hingga Rp 15.570, dan potensi resisten di area Rp 15.650 per dollar AS.

Baca juga: Dibayangi Rilis Data Tenaga Kerja, Wall Street Ditutup Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com