Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FOMO Picu Konsumen Jadi Korban Kejahatan Siber, Blibli Kampanyekan VOMO sebagai Solusi

Kompas.com - 06/10/2023, 19:24 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Bahkan, tingkat ke-FOMO-an masyarakat melonjak 80 persen dengan tambahan info “promo berlaku hanya hari ini saja”. Hanya 7 persen visitor yang berhati-hati dan tidak melakukan checkout karena tidak yakin produk yang ditawarkan orisinal dan tokonya terlihat tidak meyakinkan.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary mengapresiasi inisiatif Blibli meluncurkan eksperimen sosial Vomoshop sebagai upaya mengedukasi pelanggan untuk melawan penipuan belanja online.

Berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), skor literasi Indonesia pada 2022 sebesar 64,48 dari skala 1-100.

“Angka tersebut masih perlu ditingkatkan dan terus menjadi isu nasional yang butuh perhatian dari berbagai pihak. Upaya yang dilakukan oleh Blibli sejalan dengan langkah kami dalam memperkuat pilar-pilar literasi digital, salah satunya digital safety,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Upaya tersebut, lanjutnya, berguna meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data diri sehingga masyarakat Indonesia bisa lebih cermat dan bijak dalam berbelanja online.

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata Edit Prima menyampaikan, Indonesia sedang menghadapi lonjakan kejahatan siber. Terdapat 1,6 miliar traffic anomalies per Desember 2022 berpotensi menimbulkan kerugian mencapai Rp 14,2 triliun.

Melihat temuan tersebut, ia mengimbau para pelaku industri untuk bersinergi dalam menangani dan meningkatkan edukasi publik terhadap bahaya kejahatan siber.

“Kami mengapresiasi social experiment yang diinisiasi Blibli dan berharap kampanye #IngatVOMO ini dan #JagaRuangSiber dari BSSN dapat menggaung lebih luas. Dengan begitu, kesadaran generasi muda untuk peduli dan bijak dalam menjaga keamanan data pribadi tumbuh. Utamanya, saat berbelanja online,” tutur Edit.

Sementara itu, Ketua Umum idEA Bima Laga menyebutkan, pasar digital Indonesia masih sangat membutuhkan edukasi agar masyarakat bisa menjadi matang dan bijak saat berbelanja secara daring, serta mampu berpikir kritis ketika menemukan kejanggalan yang berpotensi menimbulkan kerugian.

“Kami sangat mengapresiasi Blibli sebagai co-founder idEA yang tak hanya menjalankan bisnis, tapi juga peran dan tanggung jawabnya dalam memastikan terciptanya ekosistem perdagangan yang tepercaya, termasuk melalui inisiatif #IngatVOMO ini,” lanjutnya.

Ia pun berharap, inisiatif Blibli itu bisa membantu meningkatkan kesadaran para pelaku industri dan konsumen dalam memberantas penipuan online. Selain itu, masyarakat juga semakin sadar untuk menjaga keamanan data pribadi.

71 persen masyarakat Indonesia masih khilaf bayar ke rekening pribadi yang tidak resmi. Dok. Blibli 71 persen masyarakat Indonesia masih khilaf bayar ke rekening pribadi yang tidak resmi.

Berdasarkan data simulasi Vomoshop, sebanyak 71 persen korban FOMO sudah mengetahui bahaya transaksi ke rekening pribadi, tapi tetap dilakukan. Oleh karena itu, sebagai upaya menghentikan sekaligus menangkal risiko menjadi korban penipuan online yang dipicu FOMO, Blibli memiliki sejumlah langkah cerdas yang terangkum dalam kampanye #IngatVOMO. Berikut adalah ulasannya.

1. Verifikasi

Pilih marketplace terkenal yang diunduh secara resmi melalui Google Play atau App Store dan memiliki rating > 4.

2. Observasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com