Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AdaKami Kena Sanksi OJK Terkait Penagihan Tak Beretika

Kompas.com - 10/10/2023, 15:25 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi pada PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) pelanggaran peraturan terkait penagihan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Keuangan Lainnya OJK Agusman menjelaskan, sanksi tersebut berupa surat peringatan atas pelanggaran yang dilakukan tim Desk Collection AdaKami.

“OJK telah mengenakan sanksi berupa surat peringatan kepada AdaKami atas pelanggaran yang dilakukan berkenaan dengan penagihan yang tidak beretika,” ucap dia dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK), Senin (9/10/2023).

Baca juga: AdaKami Pecat Desk Collection yang Terlibat Order Fiktif

Ilustrasi platform fintech lending atau pinjaman online AdaKami. SHUTTERSTOCK/FARZAND01 Ilustrasi platform fintech lending atau pinjaman online AdaKami.

Ia menambahkan, OJK akan bertindak tegas jika dari hasil pemeriksaan menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan AdaKami.

Selain itu, terkait dugaan adanya nasabah yang bunuh diri, OJK telah meminta AdaKami melakukan investigasi mendalam dan mengidentifikasi informasi.

AdaKami juga diminta untuk menyediakan hotline yang dapat menerima pengaduan dari masyarakat terkait identitas korban tersebut.

Tak hanya itu, Agusman juga telah memerintahkan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk menelaah kesesuaian pengenaan bunga dan biaya administrasi Adakami dengan Code of Conduct AFPI.

Baca juga: Soal Dugaan Nasabah Bunuh Diri, AdaKami Belum Kantongi Indentitasnya

"OJK meminta kepada Adakami untuk melaporkan seluruh hasil investigasi dan tindak lanjut yang dilakukan dalam rangka penyelesaian kasus ini," imbuh dia.

Sebelumnya, AdaKami telah melakukan investigasi terhadap temuan 36 laporan yang berkaitan dengan order fiktif dalam penagihan kredit macet. Adapun laporan yang diterima terkait proses penagihan berhubungan dengan pemesanan ojek online, pemadam kebakaran, ambulans, dan jasa sedot WC.

Presiden Direktur AdaKami Bernardino Moningka Vega dalam acara Media Luncheon, Selasa (13/6/2023)KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Presiden Direktur AdaKami Bernardino Moningka Vega dalam acara Media Luncheon, Selasa (13/6/2023)

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega Jr mengatakan, hasil temuan investigasi tersebut juga telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Dari situ ketemu ada enam desk collection (DC) yang diduga terkait dengan order fiktif," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Dirut AdaKami: Hati-hati Pihak Lain yang Tawarkan Penyelesaian Aduan

Sebagai catatan, desk collection adalah profesi dengan tugas dan fungsi utama yaitu menginformasikan, mengingatkan, serta menagih kewajiban nasabah melalui telepon.

Ia menambahkan, semua DC yang diduga terkait dengan order fiktif tersebut telah dipecat perusahaan. Jumlah tersebut ditambah dengan satu team leader dan satu supervisor.

Pria yang karib disapa Dino itu menjelaskan, AdaKami terus melakukan investigasi terkait hal yang tidak sesuai dengan ketentuan penagihan industri fintech lending tersebut.

"Yang melakukan itu kami tindak tegas," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com