Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Nasabah Bunuh Diri, AdaKami: Tidak Ada di File Kami...

Kompas.com - 22/09/2023, 18:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pinjaman online (pinjol) PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) masih mencari data tambahan terkait dugaan nasabah yang bunuh diri akibat teror dari oknum debt collector yang viral di media sosial.

Presiden Direktur AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan, pihaknya masih mencari kebenaran dari pemberitaan yang viral di media sosial dalam beberapa hari belakangan.

"Di dalam file kami sendiri dengan data yang ada, kami cari inisial "K", pinjaman sekian itu juga tidak ada di file kami," kata dia dalam konferensi pers Penjelasan AdaKami dan AFPI, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Biaya Pinjaman Pinjol Tinggi, Bos AdaKami: Memang Harus Kami Sesuaikan...

Ia menambahkan, Adakami telah mencari data tersebut pada daftar pinjaman sepanjang tahun sampai Agustus 2023.

"Kami turunkan lagi range-nya (waktu), tidak ada juga," tutur dia.

Pihaknya juga sedang menunggu pihak yang menuduh dan mengklaim adanya korban untuk memberikan informasi tambahan kepada perusahaan.

"Kami sudah reach out ke akun viral itu untuk tolong kalau ada tanda tambahan, nama, KTP, nomer user, nomer telepon, tolong share ke kami," imbuh dia.

Dengan begitu, AdaKami dapat melakukan investigasi sesuai petunjuk AFPI dan OJK. Di sisi lain, dengan begitu, pihaknya juga akan bisa memastikan apakah benar nasabah tersebut memijam di AdaKami dan bunuh diri.

Baca juga: Soal Dugaan Nasabah Pinjol Gagal Bayar Bunuh Diri, OJK Panggil AdaKami

Lebih lanjut pria yang karib disapa Dino itu menyampaikan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan polisi untuk mencari tahu di mana keberadaan korban tersebut. Terakhir disebut, korban tersebut berada di Sumatra Selatan.

Di sisi lain, komentar warganet terkait kasus ini tak hanya menyerang perusahaan tetapi juga dirinya secara pribadi.

Untuk itu, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk meminta perlindungan hukum dari kasus ini.

"AdaKami juga berhak meminta perlindungan hukum terhadap hal ini. jadi kalau berita itu tidak benar, hak kita harus dilakukan," tutup Dino.

Baca juga: Bagaimana Cara Debt Collector Pinjol Melakukan Penagihan Kredit Macet?

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com