Buwas mengatakan, pemerintah terus mengikuti perkembangan produksi petani dan cuaca. Ia mengatakan, pemerintah tak ingin mengambil risiko apabila stok beras semakin menipis untuk tahun depan.
"Tapi kita enggak mau ambil risiko. Manakala memang prediksinya kurang ya kita datangkan (Beras impor) sesuai kekurangannya itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Buwas mengatakan, kuota impor beras tersebut perlu dihitung agar beras yang didatangkan ke Indonesia tidak disimpan terlalu lama dan berkualitas saat disalurkan kepada masyarakat.
"Kalau beras ini kita simpan terlalu lama, maka cost-nya tinggi," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, pada akhir tahun 2022, Bulog juga diperintahkan mengimpor 500 ribu ton beras. Realisasi kontrak impor di akhir 2022 ini yang kemudian dilanjut pada 2023.
Baca juga: Mengingat Lagi Janji Swasembada Kedelai di Periode Pertama Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.