Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Harga Barang Elektronik Alami Kenaikan

Kompas.com - 24/10/2023, 05:11 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

“Harga (CCTV) beragam, ada yang 2 juta, ada 2,5 juta satu paket. Tapi yang biasanya mahal itu bagian hardisk-nya,” katanya.

Hardisk ini ungkap Edi digunakan untuk menyimpan rekaman CCTV dan terdapat pula dalam elektronik lain seperti komputer dan laptop.

“Kalau hardisknya memang mahal, ada kenaikan juga Rp 150.000-Rp 200.000-an lah. Jadi kalaupun naik (harga CCTV), ya dari hardisk-nya, kan satu paket,” jelasnya.

Ia menambahkan barang-barang CCTV-nya semua diimpor langsung dari perusahaan China. Otomatis dengan menguatkan dolar dan melemahnya rupiah membuat beban ongkos kirim dari China juga bertambah.

“Sebenarnya kalau kata saya kenaikannya tergantung unit barang, semakin mahal misalnya harga di atas 1 juta mungkin naiknya bisa di atas 100 ribu. Tapi kalau di bawah itu harga unitnya, ya kenaikannya juga di bawah (100 ribu) itu atau bisa lebih murah,” jelas Edi.

Meski ada beberapa pemilik toko maupun karyawan toko yang mengakui adanya kenaikan. Ada beberapa pemilik toko juga yang masih tidak mengetahui dampak pelemahan rupiah ini terhadap barang-barang elektronik yang mereka jual.

Contohnya David (28) pemilik toko komputer dan perlengkapan komputer Citra Queen, mengatakan hingga saat ini harga komputer dan sparepart tidak mengalami lonjakan kenaikan.

“Kalau sampai di kita sih gak ada kenaikan ya. Tapi saya kurang tahu juga kalau misalnya pihak sana (pabrik) misalnya memang ada kenaikan tapi ke kita harga normal, kan bisa jadi,” jelasnya.

Senada juga dengan Rio (33) pemilik toko peralatan elektronik rumah tangga Cocoa Elektronik. Ia mengatakan sebagai pemilik toko biasanya mereka sudah punya stok barang, jadi tidak terlalu terpengaruh dengan melemahnya rupiah akhir-akhir ini.

“Sekarang sih gak ada ya (kenaikan) tapi mungkin elektronik lain ya, kalau ini (peralatan rumah tangga) harganya masih normal,” ungkapnya.

Menanggapi fenomena ini Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman membenarkan bahwa ada kenaikan harga barang elektronik sebagai efek dari melemahnya rupiah.

“Ya hampir semua, karena 60-70 persen bahan baku dan komponen elektronik masih diimpor,” ungkapnya saat dihubungi Kontan, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 Per Gram

Meski begitu, Daniel menambahkan kenaikan ini tidak akan berpengaruh besar pada harga elektronik di dalam negeri secara keseluruhan. Ditambah dengan pasar elektronik yang cukup lesu karena berkurangnya daya beli masyarakat.

“Saya pikir pelaku usaha masih wait and see, dan tidak akan gegabah langsung menaikkan harga jual dalam kondisi pasar yang cukup lesu,” katanya.

Sayangnya terkait solusi, dari sisi Gabel, Daniel mengatakan asosiasi hanya membicarakan hal-hal terkait regulasi dan kebijakan pemerintah di sektor industri elektronik saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com