Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Negara dengan Sistem Pensiun Terbaik di Dunia

Kompas.com - 23/10/2023, 17:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pensiun bagi sebagian karyawan mungkin mencakup kegiatan jalan-jalan, melakukan hobi, dan berkumpul bersama keluarga.

Namun begitu, orang yang masuk masa pensiun kerap tidak memiliki cukup uang untuk menghidupi dirinya sendiri.

Hal tersebut diperparah dengan adanya krisis biaya hidup, inflasi yang tinggi, dan suku bunga yang menambah kekhawatiran tersebut.

Untuk itu, sistem pendapatan pensiun menjadi hal yang penting. Negara di dunia memiliki perbedaan dalam mengatur sistem pendapatan pensiun ini.

Baca juga: Tuntutan Hidup, Warga RI Diperkirakan Tetap Kerja Usai Pensiun, Bagaimana Menyiasatinya?

Dilansir dari CNBC, Indeks Pensiun Global Mercer CFA Institute 2023 menobatkan Belanda menjadi negara yang memiliki sistem pensiun paling kuat di dunia.

Peringkat tersebut diikuti oleh Islandia, Denmark, dan Israel. Negara-negara tersebut memiliki sistem pendapatan pensiun kelas satu.

Sistem pendapatan pensiun di negara-negara tersebut memberikan manfaat yang baik, berkelanjutan, dan memiliki integritas yang tinggi. Negara-negara di atas memiliki nilai A dalam sistem penilaian tersebut.

Sedangkan, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Jerman memiliki rata-rata nilai B. Hal tersebut berarti sistemnya sudah diatur dengan baik, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan.

Adapun, negara dengan nilai C+ dihuni oleh Amerika Serikat (AS), Kazakhstan, Kolombia, Prancis, dan Spanyol.

Negara ini disebut memiliki beberapa fitur bagus dalam sistem pensiunnya, tetapi juga memiliki risiko besar dan kekurangan yang dapat berdampak pada kemanjuran sistem.

Baca juga: Simak Pilihan Investasi untuk Dana Pensiun

Sementara, negara yang memiliki sistem penisun dengan nilai D diberikan pada Thailand, Turki, India, Filipina, dan Argentina. Sistem pensiun di negara-negara ini disebut memiliki kelemahan besar.

Sebagai informasi, analisis ini didasarkan pada lebih dari 50 faktor, mulai dari dukungan dan manfaat pemerintah, pertumbuhan ekonomi lokal, hingga regulasi dan komunikasi.

Berbagai permasalahan ditangani dan dipertimbangkan, termasuk apakah para pensiunan mendapat dukungan dan pelayanan yang baik, dan apakah sistem yang dimaksud dibangun dan diharapkan dapat bertahan lama.

Sebanyak 47 sistem pensiun yang berbeda dinilai dalam laporan tersebut. Semua sistem tersebut beroperasi dalam keadaan dan konteks yang berbeda, dan beberapa data mungkin sulit untuk dibandingkan.

Dengan demikian sistem dengan skor yang hanya sedikit berbeda sering kali memiliki kualitas yang hampir sama baiknya satu sama lain.

Baca juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com