Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eko Setiadi
Analyst Energy

Profesional di sektor energi dengan pengalaman manajemen proyek, business planning, portfolio, risk management, dan policy

Implikasi Konflik Israel-Hamas terhadap Dinamika Energi Global

Kompas.com - 31/10/2023, 11:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Urgensi ketahanan energi Nasional

Potensi melonjaknya harga minyak mentah sebagai dampak ketegangan geopolitik Timur Tengah juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, khususnya implikasi di sektor fiskal maupun moneter.

Kekhawatiran Jokowi tersebut sangat beralasan. Saat ini produksi dalam negeri tidak mencukupi sehingga Indonesia masih harus impor minyak mentah, BBM dan LPG.

Naiknya harga energi dapat memperlebar defisit neraca perdagangan dan naiknya inflasi sebagai dampak turunnya daya beli masyarakat karena kenaikan harga barang dan jasa.

Kenaikan harga minyak dan BBM juga akan menekan APBN, sebagai akibat melonjaknya besaran subsidi dan kompensasi.

Contohnya, realisasi anggaran subsidi dan kompensasi energi sepanjang 2022 mencapai Rp 551,2 triliun, hampir tiga kali lipat dari asumsi subsidi dan kompensasi 2022 sebesar Rp 192,7 triliun yang setara dengan 17,9 persen total belanja negara.

Ketidakpastian harga minyak juga akan memengaruhi keputusan investasi, khususnya pada sektor-sektor yang sensitif terhadap biaya energi. Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Dalam konteks ini, peran pengambil kebijakan yang memprioritaskan ketahanan energi nasional menjadi semakin penting.

Secara komparatif, ketahanan energi nasional masih rentan dan lebih rendah dibandingkan Malaysia, Singapura, dan Thailand (World Energy Council 2021).

Peringkat ketahanan energi didasarkan pada empat indikator, yakni ketersediaan sumber energi, kemudahan akses, keterjangkauan harga dan pasokan, dan penggunaan energi ramah lingkungan

Kebijakan energi nasional idealnya selaras dengan dinamika politik global dan regional. Seluruh stakeholders sektor ekonomi dan energi harus memantau perkembangan di Timur Tengah dengan cermat, serta mengidentifikasi potensi risiko terhadap pasokan energi.

Setiap perubahan dalam dinamika geopolitik di Timur Tengah dapat menjadi alarm awal bagi pengambil kebijakan untuk mempersiapkan berbagai skenario dan kemungkinan yang terjadi sekaligus menyiapkan mitigasi risiko yang paling optimal.

Di tengah dinamika tahun politik seperti sekarang, sangat mendesak untuk segera disiapkan strategi jangka pendek yang berorientasi pada stabilitas dan ketahanan ekonomi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com