Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Bakal Diturunkan, Ini Respons INACA

Kompas.com - 03/11/2023, 07:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) buka suara terkait pertimbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat di daerah tertentu.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan, pihaknya tidak keberatan dengan rencana Kemenhub ini karena penurunan TBA di daerah tertentu bisa menjadi stimulus bagi daerah-daerah terpencil.

Namun dengan catatan, penurunan TBA ini harus dibarengi dengan model bisnis yang tepat sehingga maskapai yang beroperasi di daerah ini bisa menjaga keberlangsungan bisnisnya.

Baca juga: Menhub Bocorkan Penyebab Harga Tiket Pesawat Masih Mahal

Sebab, anggota INACA yang menjalani bisnis penerbangan perintis selama ini telah menghadapi banyak permasalahan yang berdampak pada maskapai maupun masyarakat.

Oleh karenanya, dia berharap pemerintah bersama para pemangku kepentingan dalam waktu dekat dapat menemukan suatu konsep model bisnis penerbangan perintis ini.

"Kita tidak bisa terus-menerus berharap insentif dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, kecuali kita berharap ini sebagai bridging. Sehingga nanti pada saat marketnya sudah tumbuh, rute-rute yang jarang ini bisa menjadi rute-rute yang padat. Insentif ini harusnya polanya menjadi stimulating saja," ujarnya saat ditemui di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Menhub Pertimbangkan Turunkan Tarif Batas Atas Tiket Pesawat di Daerah Tertentu

 


Sebelumnya, Kemenhub mempertimbangkan untuk menurunkan TBA tiket pesawat di daerah tertentu agar harga tiket pesawat lebih terjangkau.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penurunan TBA ini kemungkinan akan diterapkan untuk penerbangan di daerah Indonesia timur. Pasalnya, harga tiket pesawat di Indonesia timur cukup tinggi sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu naik pesawat.

"Kami tetap mengacu atau memperhatikan TBA ini, tapi mungkin TBA daerah tertentu yang kita lakukan, tidak semua. Bahkan kami akan menurunkan TBA di daerah tertentu juga karena mereka tidak mampu," ujarnya saat ditemui di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Menhub Lobi Sri Mulyani dan Airlangga untuk Bebaskan Pajak Impor Suku Cadang Pesawat

Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut daerah mana saja yang memungkinkan untuk diturunkan TBA-nya.

Yang jelas, penurunan TBA ini dapat menghilangkan disparitas harga di daerah tertentu sehingga masyarakat yang kini daya belinya terbatas mampu untuk membeli tiket pesawat.

"Di Indonesia bagian timur itu saya hampir setiap hari mendapatkan satu catatan bahwa harganya tinggi. Ya kita prihatin sehingga mereka tidak bisa menggunakan pesawat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com