Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Ekosistem Jasa Broker Properti, Mendag Zulhas Akan Sempurnakan Permendag 51/2017

Kompas.com - 10/11/2023, 11:39 WIB
F Azzahra,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan akan memperkuat ekosistem jasa perdagangan properti di Indonesia, salah satunya melalui pengembangan jasa perantaraan perdagangan properti (broker properti) dengan peningkatkan kapasitas dan sertifikasi.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyempurnakan Peraturan Mendag (Permendag) Nomor 51 Tahun 2017 tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti yang diyakini dapat mendorong perekonomian nasional.

Hal ini disampaikan oleh Mendag Zulhas dalam pembukaan acara The Biggest Real Estate Summit 2023 di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

"Pasca implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, kewajiban dua orang tenaga ahli dinilai tidak kompetitif dan berdaya saing," ujar Zulhas.

"Oleh karena itu, pemerintah tengah menyusun revisi Pemerndag 51 tahun 2017 untuk mendorong peningkatan profesionalisme broker properti melalui sertifikasi kompetensi melalui masukan dari berbagai asosiasi, termasuk jasa perantaan perdagangan properti," kata Zulhas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha Tak Kunjung Dibayar, Ini Kata Kemendag

Zulhas menekankan sejumlah hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku jasa perantaraan perdagangan properti, yakni pencegahan tindak pidana pencucian uang (TPPU), pemberantasan mafia tanah, peningkatan kompetensi melalui sertifikasi kompetensi, dan penerapan konsep smart city dan green building.

"Kemendag mendukung pemulihan pada bisnis properti agar secepatnya dapat menghasilkan keuntungan. Dengan keuntungan pelaku usaha yang meningkat, maka pajak yang disetor akan semakin besar dan jumlah pegawai juga akan semakin meningkat," kata dia.

"Oleh karena itu, pemerintah bertugas untuk menciptakan ekosistem di berbagai bidang usaha untuk memajukan negara," kata Zulhas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan, kondisi geo politik dunia yang memanas akibat perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina, sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. 

Kondisi tersebut mengakibatkan harga energi dan pangan dunia semakin meningkat. Hal ini semakin diperparah dengan terjadinya perubahan iklim akibat mundurnya musim tanam dan masa panen yang memicu kenaikan harga pangan.

Baca juga: Kemendag dan Badan Karantina Silang Pendapat Soal Ekspor Kratom

Meski di tengah situasi tersebut, Indonesia tetap mempertahankan neraca perdagangan dengan tren surplus sejak Mei 2020 atau dalam kurun waktu 41 bulan.

Pada Januari-September 2023, surplus perdagangan Indonesia mencapai 27,75 miliar dollar Amerika Serikat (US) dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94 persen pada Triwulan III-2023.

"Peningkatan ini harus disyukuri. Saya harap seluruh usaha jasa properti di Indonesia semakin tumbuh dan terus berkembang," tutur Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com