Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KRL Bakal Bisa Cek Kepadatan Gerbong Kereta lewat Aplikasi Google Maps

Kompas.com - 11/11/2023, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter akan memungkinkan penumpang KRL untuk mengetahui kepadatan gerbong rangkaian kereta melalui aplikasi.

Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto mengatakan, untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Google Asia Tenggara.

Lewat kolaborasi itu, KCI dan Google akan memberikan berbagai informasi terkait operasional KRL lewat aplikasi Google Maps.

Baca juga: [NGOBROL BOSS] Asdo Artriviyanto, Dirut yang Hobi Naik KRL dan Dengar Keluhan Anker

"Di hari ulang tahun kami ke-15, September lalu, kita launching hasil kerja sama dengan Google Asia Tenggara, kita akan memberikan layanan melalui Google Maps," ujar dia, dalam wawancara khusus Ngobrol Boss Kompas.com, dikutip Sabtu (11/11/2023).

Asdo menjelaskan, informasi yang akan ditampilkan nantinya mencakup dari informasi terkait rute beserta moda transportasi yang dapat diakses menuju stasiun KRL.

"Misal lagi di Sudirman, ingin ke Stasiun Gondangdia, ini arahnya ke mana, nanti akan dibantu bisa menggunakan moda transportasi apa," tuturnya.

Baca juga: Kemenhub Pastikan Belum Berencana Naikkan Tarif KRL Jabodetabek

Setelah itu, pengguna juga dapat mengetahui tingkat kepadatan dari setiap stasiun KRL melalui aplikasi yang sama.

Sesampainya di stasiun, Google Maps nantinya akan menunjukkan informasi terkait tingkat kepadatan di dalam rangkaian KRL.

"Kita bisa cek, kereta yang akan datang kereta yang paling kosong, atau padat di mana," kata Asdo.

Baca juga: Beli KRL Baru dan Peremajaan, KCI Bakal Pinjam hingga Rp 3,8 Triliun ke Bank

Fasilitasi informasi layanan ini menjadi salah satu upaya KCI meningkatkan pelayanan kepada pengguna, sekaligus mengatasi permasalahan kepadatan penumpang di titik tertentu.

"Dari rata-rata penumpang kita itu jarang yang mau bergeser di tempat-tempat, menyebar. Biasanya di sekitar tangga, di sekitar eskalator, di sekitar lift, di situ menumpuk," ujar Asdo.

Lebih lanjut Asdo bilang, Indonesia akan menjadi negara ke-2 di Asia Tenggara dan menjadi negara ke-4 di Asia Pasifik yang berkolaborasi dengan Google untuk mengembangkan layanan tersebut.

Pengembangan layanan itu rencananya akan dimulai di kawasan Jabodetabek, kemudian diimplementasikan ke kawasan lain secara bertahap.

Baca juga: 19 KRL Dipermak, KCI Pastikan Frekuensi Perjalanan Tidak Berkurang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com