Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli KRL Baru dan Peremajaan, KCI Bakal Pinjam hingga Rp 3,8 Triliun ke Bank

Kompas.com - 07/11/2023, 11:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter (KCI) akan melakukan beberapa cara untuk mendapatkan pendanaan untuk pembelian armada baru dan peremajaan KRL Jabodetabek.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, pihaknya akan melakukan pinjaman ke bank hingga Rp 3,8 triliun.

Namun Anne belum dapat memastikan pinjaman tersebut akan melalui bank Himbara atau bank swasta lantaran masih dalam proses penjajakan bank.

"Rencananya sih kita maksimal di Rp 3,6-3,8 triliun sesuai dengan asetnya kita. Ini lagi beauty contest juga," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Baca juga: KRL Alami Gangguan, KCI Berlakukan Rekayasa Operasional

Selain pinjam ke bank, KCI juga akan mengajukan suntikan dana dari induk usaha yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sekitar Rp 800 miliar.

Kemudian, KCI juga akan mencari sumber pendanaan dari pinjaman penyertaan modal negara (PMN) dan penyesuaian skema public service obligation (PSO).

"Ini bergulir terus nih dan pasti kan setiap tahun itu beda ya nantinya. Tapi saat ini paralel tiga-tiganya akan dijalanin ya," ucapnya.

Sebagai informasi, pada 9 Maret 2023 KCI telah menandatangani kontrak pengadaan 16 rangkaian KRL baru dengan PT INKA senilai hampir Rp 4 triliun yang akan selesai pada 2025-2026.

Kemudian pada 3 November 2023, KCI juga menandatangani kontrak peremajaan atau retrofit 19 rangkaian KRL lama dengan PT INKA senilai Rp 2,23 triliun.

Adapun pengerjaan retrofit dilakukan secara bertahap selama 2023-2026. Dengan proses pengerjaan retrofit akan membutuhkan waktu selama 13-15 bulan.

Baca juga: Pakai Jasa INKA Madiun, KAI Bakal Permak 19 KRL Lama

Untuk tahun ini, KCI akan melakukan proses retrofit sebanyak 4 rangkaian yang terdiri dari 3 rangkaian seri Metro 05 dan 1 rangkaian seri Metro 6000.

Selain itu, KCI juga akan mengimpor 3 KRL baru. Namun nilai kontrak dan asal negara masih belum dapat dibeberkan lantaran masih dalam tahap lelang.

"(KRL baru impor) kita sih 2024-2025 kita sudah ditargetkan untuk bisa mengoperasikannya. Dan saat ini sedang proses, nanti teknologinya apa, dari mana, setelah selesai baru kita umumkan ya karena ini kan masih proses lelang," tutur Anne.

Baca juga: Semua Rangkaian KRL Jabodetabek Bakal Terdiri dari 12 Gerbong Mulai 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com