Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Raya Tahun Depan Mundur 2 Bulan, Siap-siap Harga Beras Bisa Naik

Kompas.com - 12/11/2023, 17:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Panen raya padi diprediksi akan mundur sekitar dua bulan, dari estimasi panen raya Maret-April 2024, jadi sekitar Mei-Juni 2024.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan prediksi tersebut saat mengunjungi kawasan PT Pupuk Kujang Karawang di Jawa Barat, Sabtu (11/11/2023) lalu.

Arief mengungkapkan, masa panen raya diprediksi mundur, lantaran mundurnya musim tanam 1 yang baru dimulai bulan November 2023 ini akibat musim kemarau.

"Ya mundur dua bulan. Berarti sekitar bulan Mei ya, April, Mei, Juni gitu ya. Mudah-mudahan hasilnya baik," ujar Arief.

"Dengan kemarin ada Agustus, September, Oktober ini kita belum turun hujan, turun hujannya baru akhir November, Desember, jadi panen agak mundur," lanjutnya.

Baca juga: Masa Panen Berpotensi Mundur, Harga Beras Bisa Melambung

Harga beras berpotensi naik

Arief menambahkan, masa panen raya yang mundur berpotensi menaikkan harga beras. Hal ini karena harga beras ditentukan suplai dan permintaan.

Oleh sebab itu, Bapanas sebut masa panen Mei-Juni 2024 harus berhasil untuk memastikan ketersediaan stok beras dalam negeri. Sebab, 70 persen produksi beras RI sepanjang tahun berasal dari musim panen awal tahun.

"Jadi 70 persen untuk tanaman padi itu ada di Semester I, jadi Semester II itu sisa panen. Semester I ini harus berhasil, bibitnya, benihnya airnya," ungkap Arief.

Baca juga: Masih Tinggi, Cek Harga Beras per 9 November 2023

Harga beras sudah stabil

Bapanas juga melaporkan, kondisi saat ini, harga beras sudah stabil. Arief menyebut, Bulog juga memiliki stok beras sebanyak 1,4 juta ton dan mendapatkan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.

"Cadangan pangan kita pastikan di atas 1 juta ton, Bulog punya. Harga berikutnya, yang nomor satu availability dulu, kalau harga tinggal kita sesuaikan," jelas Arief.

Ia menambahkan, selain dari sisi ketersediaan beras, pemerintah juga melakukan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHS) untuk menjaga stabilisasi harga beras.
"Kita harus stabilisiasi SPHP, semua kita jalankan," pungkasnya.

Baca juga: Harga Beras Hari Ini Naik, Cabai Merah Ikut-ikutan

(Tim Redaksi: Isna Rifka Sri Rahayu, Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com