Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Arus Libur Nataru, Proyeksi Kemenhub: 22, 23, dan 30 Desember 2023

Kompas.com - 21/11/2023, 06:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak keberangkatan kendaraan pada saat libur Natal terjadi pada 22 dan 23 Desember 2023. Sedangkan puncak keberangkatan di libur Tahun Baru diproyeksi terjadi di 30 Desember 2023.

Prediksi tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub terkait potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi Puncak mengatakan, survei memproyeksikan potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional.

Baca juga: Pergerakan Kendaraan Bakal Samai Mudik Lebaran, Jasa Marga Mulai Ancang-ancang Antisipasi Kepadatan Saat Nataru

"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan 143,65 persen," ujarnya dalam keterangannya, Senin (20/11/2023).

Ia menuturkan, pada arus keberangkatan Sabtu 23 Desember 2023 diproyeksi sebesar 12,5 juta orang atau 11,62 persen, dan Jumat 22 Desember 2023 sebesar 8,85 juta orang atau 8,22 persen. Lalu Sabtu, 30 Desember 2023 sebesar 12,31 juta orang atau 11,43 persen.

Sementara untuk puncak arus balik libur Nataru diprediksi terjadi pada Selasa 2 Januari 2024 dengan sebanyak 20,41 juta orang atau 18,96 persen, Senin 1 Januari 2024 sebanyak 18,21 juta orang atau 16,92 persen, dan Selasa 26 Desember 2023 sebanyak 12,01 juta orang atau 11,16 persen.

Kepala BKT Kemenhub Robby Kurniawan menambahkan, hasil survei tersebut menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Nataru 2023/2024 yang dilakukan Kemenhub, kementerian/lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.

"Hasil survei ini dapat memberikan gambaran atau potret tren mobilisasi masyarakat di masa libur Nataru. Namun hasil survei ini bukan sebagai pengganti data realisasi yang mencerminkan keadaan aktual atau sebenarnya," ucapnya.

Sejumlah rekomendasi pun diberikan kepada pemerintah daerah yakni melakukan promosi tarif bundling transportasi massal perkotaan dengan destinasi wisata untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik.

Baca juga: Penyebab Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Menhub: Harga Avtur Naik

Selanjutnya, menyusun kebijakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, menambah personil keamanan, menambah fasilitas keselamatan jalan arteri di daerah, dan perbaikan prasarana infrastruktur jalan.

Sedangkan, rekomendasi kepada instansi terkait lainnya yaitu mengatur manajemen rekayasa lalu lintas, mengatur kapasitas/ruang di rest area dengan notifikasi, dan menambah lampu penerangan jalan umum di jalan tol.

Lalu mengatur pembatasan jenis angkutan barang pada tanggal-tanggal puncak, memberikan peringatan dini adanya cuaca ekstrim, serta siaga penyelamatan dan pencarian pertolongan di daerah rawan dan wisata.

Baca juga: Kehabisan Tiket Kereta Api Nataru? Coba Cara Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

Ada BI-Fast, Nasabah Sudah Hemat hingga Rp 8 Triliun

Whats New
Bagaimana Cara Menjaga Skor Kredit Tetap Baik?

Bagaimana Cara Menjaga Skor Kredit Tetap Baik?

Whats New
Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Pelita Air dari Surabaya Tertunda

Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Pelita Air dari Surabaya Tertunda

Whats New
Saham Bank Jago 'Ambles' 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Saham Bank Jago "Ambles" 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Whats New
Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Whats New
Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Whats New
Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Whats New
Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Whats New
Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Whats New
Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Whats New
Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Whats New
Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Whats New
TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

Whats New
Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Whats New
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com