JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sebagian generasi Z (Gen Z) atau anak muda yang lahir pada rentang 1997-2012 sudah mulai bekerja dan menerima gaji.
Dalam mengatur keuangan, Gen Z memiliki kecenderungan yang berbeda dibanding generasi sebelumnya.
Perencana keuangan sekaligus Head of Advisory & Investment Operations PINA Rista Zwestika mengatakan, peran orang tua penting agar gen Z memiliki pola pikir benar ketika mengolah gaji yang diterima.
Hal tersebut dapat dimulai dari penganggaran yang paling mudah, misalnya liburan.
"Kasih yang mudah dulu buat mereka, jangan yang seperti persiapan dana pensiun dan dana pernikahan. Mereka (Gen Z) bisa malas, padahal baru lulus kuliah," kata dia dalam Obrolan Newsroom, dikutip dari kanal YouTube Kompas.com, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Ajari Anak Menabung Bisa Jadi Pangkal Perilaku Konsumtif
Secara umum, Rista bilang, saat ini Gen Z cenderung memiliki pendapatan yang tinggi dibandingkan dengan first jobber pada generasi sebelumnya.
Namun begitu, penganggaran gaji Gen Z tetap harus mempertimbangakan skala prioritas.
Setelah membahas dana untuk liburan, mengelola anggaran dari gaji Gen Z dapat dimulai dari biaya makan dan uang jajan sehari-hari.
Setelah itu, biaya transportasi juga merupakan hal yang perlu dianggarkan di depan.
"Gen Z kasih (uang) orang tua atau adik nggak, tidak menutup kemungkinan Gen Z juga juga merupakan generasi sandwich," imbuh dia.
Baca juga: 7 Kesalahan Keuangan Milenial yang Tidak Boleh Dilakukan Gen Z
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.